Bos Asus Bicara Soal Smartphone Gaming dan TKDN di Indonesia

Simak wawancara dengan Chairman Asus Jonney Shih soal ROG Phone II dan respons pasar terhadap smartphone gaming.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 07 Des 2019, 14:00 WIB
Asus ROG Phone II. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Liputan6.com, Jakarta - Asus baru saja memperkenalkan ROG Phone II ke Indonesia. Sesuai namanya, smartphone ini hadir sebagai perangkat gaming yang dibekali dengan spesifikasi mumpuni.

Turut hadir dalam acara peluncuran ROG Phone II adalah Chairman Asus Jonney Shih. Saat bertemu dengan tim Tekno Liputan6.com, Jonney mengungkap alasan Asus baru memboyong ROG Phone ke Indonesia.

"Kami akhirnya memutuskan untuk memboyong ROG Phone II ke Indonesia, karena sebelumnya perlu memenuhi soal TKDN. Namun, kini berhasil memenuhinya," tuturnya saat ditemui usai peluncuran ROG Phone II.

Untuk diketahui, Asus menggunakan skema hardware untuk memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk ROG Phone II

"Kami memang sempat tertunda membawa ROG Phone, tapi kini kami sudah mengikuti aturan TKDN, sehingga dapat memboyong ROG Phone di Indonesia," ujar pria berusia 67 tahun tersebut. 

Di sisi lain, Jooney juga mengatakan dirinya sangat optimistis dengan sambutan konsumen terhadap ROG Phone di Indonesia. Dia menuturkan hal itu tidak lepas dari populasi generasi muda di sini.

"Saya merasa sangat optimistis, sebab populasi generasi muda di Indonesia sangat mengagumkan. Terlebih, pasar segmen mobile gaming kini sudah lebih besar, melebih konsol dan PC," tuturnya menjelaskan.


Pasar Indonesia Manjanjikan

Asus Chairman, Jonney Shih. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Secara umum, Jooney mengatakan pasar Asia Pasifik, termasuk Indonesia memang menjanjikan untuk smartphone gaming. Alasannya, pasar lain, seperti Eropa, cenderung memakai konsol untuk bermain gim. 

Hal lain yang membuat dirinya optimistis terhadap ROG Phone II adalah kebutuhan untuk menggunakan perangkat yang lebih baik.

Dia menuturkan, apabila seseorang menang dengan perangkat gaming biasa, biasanya ada keinginan untuk mencoba perangkat yang lebih baik.

"Itu tidak terhindarkan. Jadi, konsumen akan memilih untuk mendapatkan pengalaman (gaming) terbaik. Jadi, saya rasa ini potensi yang baik," tutur pria yang menjabat sebagai chairman Asus sejak 1993 tersebut.


Performa ROG Phone II

Asus ROG Phone II. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Hal lain yang menjadi sorotan adalah upaya Asus menjadikan ROG Phone II menjadi perangkat gaming mobile terbaik saat ini. Dia mengatakan, meski ROG Phone II menggunakan Snapdragon 855+, performanya berbeda dari perangkat lain yang memakai chipset serupa.

"Bukan Snapdragon 855+ yang menjadi persoalan, meski perusahaan lain juga memakainya. Perbedaan utama adalah arsitektur yang kami bangun untuk membuat perangkat ini optimal, seperti zero percent throttling," tuturnya menjelaskan.

Oleh sebab itu, menurut Jooney, penting untuk mengetahui desain internal arsitektur komputer, sehingga dapat diketahui keseluruhannya. Dengan cara itu, dapat diciptakan performa perangkat yang seimbang.

Berbekal hal tersebut, Jonney mengatakan ROG Phone II memiliki keunggulan dibanding smartphone gaming lainnya. Sebab, Asus telah mengoptimalkan seluruh framework, termasuk menghadirkan beragam aksesoris pendukung.

"Jadi dapat dikatakan, kami melakukan terbaik dari yang terbaik. Seperti yang dikatakan Jimmy (Lin, Regional Director Southeast Asia Asus), untuk smartphone gaming hanya ada dua jenis, yakni ROG Phones dan smartphone lain," ujarnya mengakhiri pembicaraan.

(Dam/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya