Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan asli Indonesia yang bergerak di bidang teknologi informasi (TI), PT Kreatif Dinamika Integrasi, meraih penghargaan dalam kategori 'Business Applications Partner of The Year 2019' dalam perhelatan Partner Day 2019 yang digelar Microsoft Indonesia, baru-baru ini.
Perusahaan ini mengklaim sepenuhnya mengandalkan talenta muda Indonesia dalam bidang TI, dan telah banyak berkiprah dalam proyek yang mengedepankan solusi digital untuk menjalankan roda bisnis.
Baca Juga
Advertisement
Presiden Direktur PT Kreatif Dinamika Integrasi, Galib Machri, mengatakan pencapaian ini juga tidak lepas dari kualifikasi yang disandang oleh keseluruhan sumber daya manusia (SDM) dalam perusahaan.
"Mereka (para karyawan Kreatif Dinamika) memiliki kompetensi masing-masing yang disertifikasi dari Microsoft maupun latar belakang keilmuan yang diambil dalam pendidikan tinggi dan kejuruan mereka,” kata Galib melalui keterangannya.
Ia menambahkan kepemimpinan menjadi penentu dalam menggerakkan soft skill yang tersedia untuk membawa rekayasa perangkat lunak inovatif, sesuai tuntutan dan kebutuhan pasar yang ada.
Pencapaian Perusahaan
Berdiri pada 2012, salah satu pencapaian luar biasa dari Kreatif Dinamika adalah keberhasilan mendapatkan predikat Microsoft Silver Partner yang diraih pada 2014.
Salah satu figur utama keberhasilan ini adalah pengembangan layanan dan produk lewat Business Application.
Layanan ini berkembang pesat di bawah arahan Monica Dewi, Business Applications Director yang bergabung sejak 2014 sampai saat ini.
Dalam dua tahun berikutnya, perusahaan meraih status Microsoft Gold Partner yang dipertahankan sampai saat ini.
Advertisement
Pangkas Pekerjaan Manual
“Monica Dewi merupakan penanggung jawab utama dalam pengembangan aplikasi yang menggunakan platform Microsoft Dynamics 365. Monica dan timnya berhasil mengembangkan solusi untuk Faktur Pajak perusahaan yang terintegrasi dengan teknologi QR code,” ungkap Galib.
Ia menjelaskan, solusi tersebut memangkas sebagian pekerjaan manual yang dihadapi departemen perpajakan dan akuntansi dalam menginput data Faktur Pajak.
"Dengan demikian, proses digitalisasi ini secara signifikan mengurangi faktor kesalahan input dan mempersingkat waktu proses,” katanya memungkaskan.
(Isk/Why)