Liputan6.com, Jakarta Sejumlah wanita senang gonta-ganti warna rambut dengan mengecatnya, begitu juga dengan meluruskan rambut. Alasannya juga berbeda-beda, tapi sebuah penelitian menemukan hubungan antara pewarnaan atau pelurusan rambut dengan risiko kanker payudara.
Wanita yang menggunakan pewarna rambut permanen atau meluruskan rambut, berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara daripada wanita yang tidak gunakan produk itu.
Advertisement
Penelitian itu menemukan pada wanita kulit hitam dengan menggunakan pewarna permanen berisiko kanker payudara 45% lebih tinggi, sedangkan wanita kulit putih menghadapi risiko 7% lebih tinggi. Penggunaan pelurus dikaitkan dengan risiko kanker payudara 18% lebih tinggi.
"Hasilnya menyarankan menggunakan pewarna rambut dan pelurus bisa memainkan peran dalam karsinogenesis payudara," kata studi tersebut seperti dikutip Today.
Tak perlu khawatir
Dengan adanya penelitian ini, pemimpin penulis Alexandra White, yang merupakan peneliti di Epidemiology Branch of the National Institute of Environmental Health Sciences mengingatkan para wanita tidak perlu terlalu khawatir dengan temuan ini.
"Kita tahu banyak faktor berbeda yang memengaruhi risiko seorang wanita terkena kanker payudara, dan risiko-risiko yang kita lihat di sini, mereka berarti tetapi kecil," kata White.
Menurut Whie, wanita jangan lupa mempertimbangkan hal lain dalam hidupnya seperti aktivitas fisik maupun diet,
"Ini semua adalah faktor yang harus kita pertimbangkan ketika kita memikirkan risiko kesehatan jangka panjang kita. "
Advertisement
FDA tak memiliki bukti
Sementara itu, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat tidak memiliki bukti yang menunjukkan hubungan antara kanker dan pewarna rambut di pasaran saat ini.
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker telah menyimpulkan penggunaan pewarna rambut secara pribadi tidak dapat diklasifikasikan sebagai penyebab karsinogenisitasnya terhadap manusia.