Zulhas Minta Kader PAN Tak Saling Menghujat Kandidat Ketua Umum

Zulkifli Hasan kembali maju bersaing menduduki pucuk tertinggi PAN.

oleh Yopi Makdori diperbarui 07 Des 2019, 13:15 WIB
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memberikan keterangan seusai bertemu Ketua PA 212 Slamet Maarif di Jakarta, Rabu (20/2). PAN akan memberikan bantuan hukum kepada Slamet dalam menghadapi kasus pidana pemilu di Jawa Tengah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta para kadernya untuk tidak saling menghujat atau merendahkan pihak lain yang hendak mencalonkan diri sebagai Katua Umum PAN. Menurut Zulhas, setiap kader memiliki sumbangsih di partai.

"Pak Asman, Mulfachri itu sahabat saya. Semua punya karya di partai kita. Masa saudara kita tega untuk menghujat. Jangan," ujar Zulhas saat membuka Rakernas PAN di Hotel Millenium Jakarta, Sabtu (7/12/2019).

Menurut Zulhas, semua kader PAN merupakan keluarga besar. Oleh karenanya, persatuan sangat dibutuhkan.

"Kita kompak aja 44 (DPR RI) apalagi kalau ricuh," ujar Zulhas diikuti dengan riuh tepuk tangan kader PAN.

Menurut Zulhas, dirinya sudah berjuang keras merekrut beberapa kader dari partai lain. Misalnya Haji Lulung dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun justru diinternal PAN ribut.

"Bahwa ada kompetisi itu suatu keniscayaan, lima tahun sekali, nanti kalau sudah kelar lima tahun sudah selesai. Oleh karena itu mari kita lalui ini dengan baik," ucap politikus senior PAN itu.

Sebelumnya, partai berlambang matahari terbit itu mulai memanas jelang Kongres PAN untuk memilih caketum periode selanjutnya. Zulkifli Hasan, kembali maju bersaing untuk menduduki pucuk tertinggi PAN.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Optimistis Tak Ada Aklamasi

Asman Abnur nama yang diusung sebagai calon Ketua Umum PAN terlihat datang bersama Bima Arya (Foto: Merdeka)

PAN akan memilih pimpinan baru pada Kongres 2020. Sejumlah nama pun mencuat sebagai kandidat caketum, di antaranya Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Bima meyakinkan tidak akan ada aklamasi di PAN, karena banyaknya kandidat yang mendaftarkan diri. Kongres PAN yang sudah dilaksanakan selama lima kali membuat Bima yakin bahwa kongres tahun ini akan berjalan demokratis.

"Saya melihat kecil kemungkinan aklamasi, nanti kelihatannya ada demokrasi yang cukup menarik dan dinamis di tubuh partai ini awal tahun depan di kongres," ucap Bima, di lokasi Rakernas PAN, Millenium Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019).

Banyaknya nama-nama yang mencuat sebagai kandidat caketum, di antaranya Hanafi Rais, Mulfahcri Harahap, Bima Arya, Asman Abnur, dan petahana Zulkifli Hasan. Hal ini, semakin membuat Bima yakin bahwa tidak akan terjadi aklamasi di kongres tahun depan.

"Berbeda dari kongres terakhir, tahun ini agak semarak nama-nama yang didorong cukup banyak, dan kami melihat Pak Amien Rais juga membuka ruang untuk munculnya nama-nama yang akan nanti bersaing di kongres, kita nikmati alam demokrasi di PAN ini," sambung Bima.

Bima Arya datang bersama dengan mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur yang juga mencalonkan diri sebagai calon ketua umum.

Asman menyampaikan harapan pada kongres tahun depan dapat berjalan dengan baik sehingga PAN dapat menjadi contoh yang baik untuk partai lain.

"Partai ini adalah partai yang berbasis rakyat tentu tata kelolanya menjadi sangat penting ke depannya sehingga mudah-mudahan ke depan PAN menjadi role model di partai-partai politik yang ada di Indonesia," kata Asman.

Selain itu, Asman menyampaikan satu harapan lagi yaitu agar partai PAN dapat menciptakan kader yang berkelas nasional hingga internasional. Kader PAN juga perlu terlibat besar dalam membangun bangsa.

"Jadi anggota-anggota dewan yang bermutu, pemimpin-pemimpin bangsa yang ke depan yang dilahirkan, dan kita harapkan bisa merubah dan membuat maju negeri ini," tutupnya.

 

Reporter: Tri Yuniwati LestariSumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya