Liputan6.com, Kebumen - Pada masa silam, pemasungan orang dengan gangguan jiwa lazim dilakukan. Alasannya macam-macam, ada keamanan, ada pula yang meyakini pasung adalah salah satu metode pengobatan.
Namun, kebiasaan tak berkemanusiaan itu berangsur berkurang, meski tak hilang sama sekali. Masyarakat semakin sadar, pemasungan bukan jalan untuk menyembuhkan gangguan jiwa.
Ketika ada pemasungan, warga protes. Bertambah hari, kesadaran untuk menghilangkan praktek pasung menebal, seperti yang terjadi di Kebumen, Jawa Tengah.
Baca Juga
Advertisement
Di wilayah pesisir selatan Jawa Tengah ini, penyelamatan dua orang yang dipasung baru saja berlangsung. Penyelamatan ini pun tak lepas dari informasi warga yang tak tega dengan korban yang telah puluhan tahun dipasung oleh keluarganya.
Kepala Polres Kebumen, AKBP Rudy Cahya Kurniawan mengatakan kedua orang yang dipasung tersebut yakni Rasimah (60) warga Desa Tambakprogaten, Kecamatan Klirong dan Sopiah (27), warga Desa Pandanlor, Klirong.
“Keduanya dipasung oleh keluarganya karena menderita gangguan jiwa, sedangkan orang tuanya tidak memiliki cukup biaya untuk mengobati,” katanya, Kamis, 5 Desember 2019.
Evakuasi warga yang dipasung itu berawal dari laporan warga setempat. Selanjutnya informasi itu diteruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Evakuasi dilakukan oleh lintas instansi dan lembaga.
“Sedang saat ini, tidak tidak diperbolehkan ada warga yang dipasung. Pasung bukan sebuah solusi saat mengobati orang dengan gangguan jiwa,” dia menjelaskan.
Simak video pilihan berikut ini:
Tak Bisa Jalan Karena Terlalu Lama Dipasung
Kepala Subbagian Humas Polres Kebumen, Iptu Tugiman mengemukakan, Dua warga di Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah yang dipasung dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan dan perlakuan layak.
Pasalnya, tempat untuk memasung pun sungguh tak layak. Salah satunya dipasung di belakang rumah yang ruangannya lebih tepat dijadikan kandang ternak.
Rasimah hanya tinggal dengan Ibunya yang sudah renta. Rasimah siang malam dipasung karena dikhawatirkan akan mengganggu ketenangan warga sekitar.
Tugiman menjelaskan, saat dievakuasi kondisi kedua orang yang menderita gangguan jiwa itu saat memprihatinkan. Bahkan, salah satunya, yakni Rasimah sudah dipasung puluhan tahun.
"Saat Polsek Klirong melakukan evakuasi mendampingi lintas sektoral, keduanya sangat memprihatinkan. Keduanya telah dipasung keluarganya sudah puluhan tahun. Bahkan, keduanya lama nggak mandi," ucap Tugiman.
Adapun Sopiah, menderita gangguan jiwa saat kelas 6 sekolah dasar. Ironisnya, bukannya sembuh dari gangguan jiwa, pemasungan justru membuat kesehatan Sopiah terganggu,
“Saat dilakukan evakuasi, Sopiah kesulitan berjalan karena terlalu lama dipasung,” dia menjelaskan.
Kedua warga yang menderita gangguan jiwa itu dibawa ke Puskesmas Pejagoan untuk dirawat. Selanjutnya, keduanya dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk pengobatan gangguan jiwa.
Advertisement