Liputan6.com, Jakarta Ada kalanya manusia sama seperti komputer berjalan. Sebagian besar waktu dan pikiran dipenuhi dengan kesibukan yang terus-menerus. Akibatnya, berdampak pada rentannya kualitas tidur.
Hal itu diperkuat dengan pernyataan Rasjshree Patel, penulis The Power of Vital Force b yang dikutip pada laman Psychologytoday, “Banyak orang menanyakan kepada saya bahwa mereka bangun lebih lelah di pagi hari daripada saat mereka akan pergi tidur.”
Advertisement
Untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik, Patel membaginya dalam dua bagian, sebelum tidur dan setelah bangun tidur. “Bagaimana kita memasuki tidur menentukan kualitas tidur.” Ujarnya.
Kunci dari kualitas tidur yang baik tergantung pada pernapasan. Patel merekomendasikan latihan pernapasan sederhana untuk menggeser aktivitas sistem saraf. Menurutnya, napas memiliki kemampuan untuk membuat aktivitas simpatik dan respon stress menjadi berkurang.
Perihal Tidur
Patel memaparkan untuk melibatkan perpanjangan napas -- napas panjang dan dibuang perlahan ketika di tempat tidur dan bersiap untuk tidur sebanyak 10 kali. Latihan ini dapat mengubah rasa takut menjadi rileks dan lebih tenang. Tidak perlu mencoba mengosongkan pikiran untuk membuat diri menjadi rileks, tetapi cukup memperlambat napas dan perhatikan apa yang terjadi pada sistem saraf.
Selain itu, Patel juga merekomendasikan untuk mencerminkan rutinitas napas saat bangun tidur. Hal ini merupakan cara terbaik untuk menyapa diri sendiri sebelum menjalani aktifitas luar.
“Segera setelah Anda bangun, gulingkan punggung Anda atau duduk di sanadara kepala.” Katanya. “Kemudian ambil sepuluh napas masuk dan keluar. Cara ini untuk memusatkan kembali, menutup permasalahan yang berjalan di belakang. Dan mulailah harimu.” ujarnya
Penulis: Lorenza Ferary
Advertisement