Manila- Timnas Indonesia U-22 tampil luar biasa di SEA Games 2019. Tergabung di grup berat, tim berjulukan Garuda Muda sukses melaju ke babak final dengan catatan apik.
Di partai puncak, Timnas Indonesia U-22 akan menghadapi Vietnam di Rizal Memorial Stadium, Selasa (10/12/2019).
Advertisement
Tim asuhan Indra Sjafri tersebut berada di Grup B bersama Vietnam, Thailand, Singapura, Laos, dan Brunei Darussalam. Menghuni grup yang mendapat label 'neraka' tersebut, Timnas Indonesia U-22 diprediksi bakal bekerja keras untuk memetik kemenangan.
Sebab, Garuda Muda satu grup dengan tim yang digadang-gadang bakal meraih medali emas SEA Games tahun ini, satu di antaranya adalah Thailand.
Skuat The War Elephants berhasil 16 kali meraih medali emas pesta olahraga antarnegara Asia Tenggara tersebut, mulai dari 1965, 1975, 1981, 1983, 1985, 1993, 1995, 1997, 1999, 2001, 2003, 2005, 2007, 2013, 2015, dan 2017.
"Kami bersyukur dan akan fokus. Kami punya target awal yakni lolos grup, semifinal, dan final," ucap pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, beberapa waktu lalu, terkait hasil drawing cabang olarhaga (cabor) sepak bola SEA Games 2019.
Tampil gemilang dengan permainan dari kaki ke kaki dan umpan-umpan panjang, Egy Maulana Vikri dkk. mampu mengamankan tiket ke final
Timnas Indonesia U-22 melenggang ke final setelah mengalahkan Myanmar 4-2 melalui babak perpanjangan waktu. Di babak penyisihan, Garuda Muda berstatus runner up Grup B dengan nilai 12.
Timnas Indonesia U-22 tertinggal satu angka dari Vietnam di posisi teratas, dan unggul dua poin atas Thailand di peringkat ketiga. Sepanjang penyisihan Tim Merah-Putih hanya kalah sekali dari Vietnam dengan skor 1-2, sisanya sapu bersih kemenangan.
Lantas, bagaimana kiprah Timnas Indonesia U-22 hingga bisa lolos ke final? Berikut ini adalah perjuangan Tim Garuda Muda pada babak penyisihan dan semifinal SEA Games 2019:
Tundukan Thailand
Pada laga pertama Grup B, Timnas Indonesia U-22 langsung berhadapan dengan Thailand di Stadion Rizal Memorial, Manila, 26 November 2019. Skuat Garuda Muda tampil di bawah tekanan.
Indonesia tercatat hanya menguasai 40 persen penguasaan bola, berbanding 60 persen milik Thailand. Meski begitu, Timnas Indonesia U-22 tampil lebih efektif.
Anak asuh Indra Sjafri itu melepaskan empat tembakan yang tiga mengarah ke gawang. Sementara itu, Thailand hanya memperolah satu tembakan melenceng.
Timnas Indonesia U-22 pun akhirnya mengunci kemenangan dengan skor 2-0. Sepasang gol Indonesia dicetak Egy Maulana Vikri pada menit keempat dan Osvaldo Haay menit ke-87.
Bagi Timnas Indonesia, itu adalah kemenangan perdana dari tiga pertemuan terakhir kontra Thailand di SEA Games. Pada dua laga sebelumnya, Indonesia kalah 1-4 (Grup B) dan 0-1 (final) dari Thailand di SEA Games 2013.
Advertisement
Kerja Keras Bungkam Singapura
Lawan berikutnya yang dihadapi Timnas Indonesia U-22 adalah Singapura di Stadion Rizal Memorial, 28 November lalu. Tim Garuda Muda harus bekerja keras meladeni perlawanan dari The Young Lions.
Penguasaan bola terbilang berimbang, yakni 59 persen berbanding 41 persen untuk keunggulan Indonesia. Skor 0-0 pun bertahan hingga babak pertama berakhir.
Masuk paruh kedua, Timnas Indonesia U-22 terus melancarkan serangan ke pertahanan Singapura. Sementara itu, anak asuh Fandi Ahmad tersebut beberapa kali merepotkan lewat serangan balik.
Hingga akhirnya, Tim Garuda Muda berhasil memecah kebuntuan pada menit ke-64 lewat aksi Osvaldo Haay. Sepuluh menit berselang, giliran Asnawi Mangkualam yang menggandakan keunggulan Timnas Indonesia U-22.
Memasuki menit-menit akhir babak kedua, Timnas Singapura U-22 coba mengejar ketertinggalan. Namun sampai laga berakhir, skor 2-0 untuk kemenangan Timnas Indonesia U-22 tetap bertahan.
Keok dari Vietnam
Timnas Indonesia U-22 akhirnya bersua sang rival terkuat di Grup B, Vietnam. Tampil di Stadion Rizal Memorial, 1 Desember 2019, Indonesia mampu merepotkan barisan belakang Vietnam lewat serangan balik.
Tim Garuda Muda berhasil unggul lebih dulu pada menit ke-22 lewat aksi Sani Rizki. Bola hasil sundulan Sani di muka gawang tak mampu dihalau kiper Timnas Vietnam U-22, Bui Tien Dung.
Namun selepas itu, pertahanan Timnas Indonesia U-22 terus digempur oleh Vietnam. Hasilnya, Timnas Vietnam berbalik unggul lewat gol yang disarangkan Nguyen Thanh Chung pada menit ke-64 dan Nguyen Hoang Duc menit ke-90+1.
Sampai pertandingan berakhir, Timnas Indonesia U-22 menelan kekalahan 1-2 dari Vietnam.
Advertisement
Pesta Gol ke Gawang Brunei dan Laos
Pada pertandingan keempat, Timnas Indonesia menghadapi Brunei Darussalam, namun kali ini bukan di Stadion Rizal Memorial, melainkan Stadion Binan, 3 Desember 2019.
Menguasai jalannya pertandingan sejak bola digulirkan, Indonesia menang delapan gol atas Brunei. Kedelapan Tim Garuda Muda dicetak Osvaldo Haay menit ke-11, 45+2', dan 72', Egy Maulana Vikri menit ke-40' dan 80', Saddil Ramdani menit ke-50, Witan Sulaeman menit ke-68, dan Andy Setyo menit ke-77.
Kemenangan besar juga didapat Timnas Indonesia U-22 ketika berhadapan dengan Laos di City of Imus Grandstand, Imus, 5 Desember 2019. Indonesia melumat Laos dengan skor 4-0.
Keempat gol Tim Garuda Muda dicetak Saddil Ramdani pada menit ke-4, Osvaldo Haay menit ke-47 dan 90+5', serta Bagas Adi menit ke-73.
Susah Payah Singkirkan Myanmar
Timnas Indonesia U-22 lolos ke babak final SEA Games 2019 dengan perjuangan berat. Armada Indra Sjafri membutuhkan babak perpanjangan waktu untuk mengalahkan Myanmar 4-2.
Bertanding di Rizal Memorial Stadium, Sabtu (7/12/2019), Timnas Indonesia U-22 unggul dua gol lebih dulu melalui Evan Dimas Darmono pada menit ke-57 dan Egy Maulana Vikri menit ke-72. Saat satu kaki tim berjulukan Garuda Muda ini telah menapak babak final, Myanmar tiba-tiba bangkit.
Pasukan Velizar Popov berhasil mencetak dua gol dalam kurun waktu dua menit. Pertama, sepakan Aung Kaung Mann pada menit ke-79 mampu memperdaya kiper Timnas Indonesia U-22, Nadeo Argawinata.
Semenit berselang, suasana mencekam. Timnas Indonesia U-22 yang sangat dominan, terpaksa menerima kenyataan. Myanmar sukses mencetak gol penyama kedudukan. Kejadian sebenarnya dapat dihindarkan. Namun, kiper Nadeo Argawinata melakukan kecerobohan.
Umpan terobosan pemain Myanmar gagal ditangkap dengan sempurna oleh Nadeo. Bola liar lalu dirampas oleh Win Naing Tun. Dari sudut sempit, pemain yang baru masuk pada babak kedua itu berhasil menggetarkan gawang Timnas Indonesia U-22.
Untungnya, stamina para pemain Timnas Indonesia U-22 masih dalam kondisi bugar. Garuda Muda tetap tampil habis-habisan di extra time. Buktinya, dua gol kembali tercipta.
Osvaldo Haay kini tidak lagi membuang peluang. Memanfaatkan umpan terukur dari Asnawi Mangkualam, winger berusia 22 tahun ini telah menunggu di tiang kedua untuk menyambar bola.
Sebelumnya, pemain Persebaya Surabaya ini berulang kali gagal memanfaatkan kesempatan untuk mencetak gol dalam waktu normal.
Kemenangan 4-2 Timnas Indonesia U-22 atas Myanmar ditutup oleh gol Evan Dimas Darmono pada menit ke-113. Sebelum wasit Coimbatore Ramaswamy Srikrishna asal India meniup peluit panjang, Myanmar terpaksa bermain dengan sepuluh orang. Aung Naing Win diganjar kartu merah langsung setelah menendang Osvaldo, yang juga dihadiahi kartu kuning
Advertisement
Kesempatan Revans atas Vietnam
Timnas Indonesia U-22 berkesempatan revans terhadap Vietnam pada partai final. Sebelumnya, kedua negara semapt bertemu di babak penyisihan.
Saat itu, Timnas Indonesia U-22 kalah 1-2. Unggul lebih dulu melalui Sani Rizki Fauzi, Vietnam berhasil mengembalikkan keadaan via Nguyen Thanh Chung dan Nguyen Hoang Duc.
Jika berhasil mengalahkan Vietnam, Timnas Indonesia U-22 akan mengakhiri puasa gelar SEA Games sejak 1991. Total, tim berjulukan Garuda Muda ini baru merengkuh dua medali emas sejak 1977.
Disadur dari Bola.com (Penulis Muhammad Adiyaksa, Published 8/12/2019)