Liputan6.com, Lebak - Sembilan penambang yang terjebak di lubang tambang emas, berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, Minggu pagi (8/12/2019) sekitar pukul 06.00 WIB.
Saat ditemukan, kondisi para penambang yang sudah terjebak dua hari itu kekurangan oksigen dan kedinginan. Mereka berada di dalam lubang tanpa makan dan minum sejak Jumat sore, 6 Desember 2019.
Advertisement
"Saat ditemukan kondisi mereka lemas dan kedinginan. Para penambang langsung dibawa ke Puskesmas terdekat," kata Kepala Basarnas Banten, Zaenal Arifin, melalui sambungan selulernya, Minggu (8/12/2019).
Penyelamatan para penambang terbilang dramatis. Seperti yang diceritakan oleh Zaenal, penggalian menggunakan alat berat yang dilakukan sepanjang hari Jumat, 06 Desember 2019 tidak membuahkan hasil.
Malamnya, tim SAR Gabungan dari TNI, Polri, BPBD, hingga masyarakat rapat evaluasi guna mempelajari lokasi galian emas yang tertutup material longsor.
"Tim SAR memutuskan untuk menghancurkan saluran air di lokasi galian tambang guna membuka akses jalan masuk. Setelah kita buka, ke sembilan penambang yang berada di kedalaman sekitar 500 meter dari saluran air, memilih berenang melalui saluran air untuk keluar dari lubang galian," jelasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kondisi Penambang Stabil
Para penambang emas rakyat itu terjebak di lubang galian blok 400, Kampung Ciusul, Gunung Luhur, Desa Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, yang dikenal sebagai negeri di atas awan dan viral di media sosial.
Para penambang emas rakyat yang terjebak itu bernama Alsa, Zuka, Ade, Batak, Pa'i, Ansa, Dani, Hamdan, dan Surahman. Meski mengalami hepotermia, kondisi para penambang terbilang stabil.
"Tidak ada luka apapun dan langsung kita antar ke Puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan medis, serta penanganan agar kondisinya dapat kembali stabil," terangnya.
Advertisement