Jawa Timur Jadi Tuan Rumah Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia

Kegiatan tahunan ini merupakan bentuk kerja sama antara Deputi Bidang Pengembangan Pemuda yang berkolaborasi dengan Departement of Foreign Affairs and Trades of Australia.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Des 2019, 17:03 WIB
Tugu Pahlawan Merah Putih di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - Program Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP), yang diadakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sudah memasuki fase Indonesia. Kegiatan tersebut merupakan program pertukaran pemuda Indonesia dan Australia

Program yang sudah diadakan sejak  1981 ini bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara. Kegiatan tahunan ini merupakan bentuk kerja sama antara Deputi Bidang Pengembangan Pemuda yang berkolaborasi dengan Departement of Foreign Affairs and Trades of Australia.

Kegiatan tersebut dibagi ke dalam dua fase. Yaitu fase Australia yang diadakan di Canberra, Sidney dan Brisbane pada 6 Oktober-1 Desember 2019. Serta Fase Indonesia yang dilaksanakan 1 Desember-26 Januari mendatang. 

Pada fase Indonesia, Jawa Timur mendapat kesempatan menjadi tuan rumah. Dalam fase Indonesia, nantinya 17 delegasi pemuda Australia dan 17 delegasi pemuda Indonesia akan melakukan proses pemagangan dan Comunnity Development di dua tempat. Yaitu di Desa Sanankerto, Kabupaten Malang dan di Surabaya. 

Dalam sambutannya, Heru Tjahjono Sekretaris Daerah Jawa Timur mengaku senang saat daerah yang ditempatinya menjadi tuan rumah. Laki-laki yang kerap disapa Heru itu menyampaikan ucapan selamat atas delegasi yang terpilih. 

Ia juga mengaku, Jawa Timur dan Australia sudah menjalin hubungan baik. Terutama di bidang ekonomi dan pariwisata. Ia berharap agar program ini semakin diminati oleh pemuda.

"Semoga kegiatan pertukaran pemuda Indonesia-Australia memberikan dampak positif bagi kedua negara,” tuturnya, Minggu (8/12/2019). 

Di saat bersamaan Wisler Manalu Asisten Deputi KPP mengharapkan agar pemuda bisa terus berkembang dan melihat dunia luar. Ia juga mengapresiasi atas kerja sama Pemerintah Daerah Jawa Timur atas kesediaannya menjadi tuan rumah di acara yang bergengsi ini. 

Laki-laki yang sering disapa Wisler itu juga menginginkan agar delegasi mampu menularkan ilmunya. Terutama untuk pengembangan desa Sanankerto dan kota Surabaya. “Saya berharap melalui comunity development masyarakat bisa lebih mandiri lagi,” ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Selanjutnya

Paul Zeccola Wakil Konsulat Jendral Australia untuk Indonesia juga merasa gembira atas diselenggarakannya acara ini. Ia mengatakan, Australia adalah negara toleran sama seperti Indonesia. Terdiri dari berbagai macam suku dan penduduk. 

Oleh sebab itu laki-laki yang akrab disapa Paul berharap agar pemuda Indonesia belajar toleransi dari Australia. Sehingga kedua negara tetap bisa berjalan secara beriringan.

Dalam sesi yang berbeda, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI, Dr. H. M. Asrorun Niam Sholeh, berharap program ini bisa membuat peserta dapat belajar banyak dalam pergaulan multikultural di dunia Internasional dan menjadi duta bangsa dalam pergaulan internasional.

"Salah satu prioritas kita adalah membangun harmoni, moderasi, dan kerukunan, serta respek dan menghargai perbedaan. Dalam fase Indonesia ini, kita memiliki kesempatan untuk mengenalkan wujud harmoni serta kerukunan Indonesia di desa," kata dia.

Ia menambahkan, desa identik dengan lingkungan yang alami, sejuk, dan warga yang ramah ke semua orang meski baru dikenalnya. "Kemudian masyarakat di desa tingkat kepeduliannya dan tingkat kekeluargaannya tinggi," ujar dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya