Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPR Fraksi Gerindra, Habiburokhman menilai, keikutsertaan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dalam Pilwalkot Solo merupakan hak sebagai warga negara.
Dia menyebut, hal tersebut bukanlah bentuk nepotisme dari sang ayah meskipun saat ini Jokowi merupakan kepala negara. Bila diusung saat Pilkada, Habiburokhman menyebut masyarakat berhak untuk memilih atau tidak memilih.
"Beda halnya dengan Mas Gibran diangkat jadi menteri atau jadi kepala badan atau jadi komisaris," kata Habiburokhman di kawasan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/12/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dia menyebut, kasus serupa terjadi di luar negeri, misalnya anak atau keluarga dari kepala negara ikut serta dalam pemilihan umum. Karenanya, Habiburokhman meminta, agar masyarakat ikut serta dalam mengawasi prosesnya.
"Tapi kalau misalkan dipilih bagaimana proses pemilihannya bisa berlangsung sesuai dengan ketentuan perundang-undangan nah itu sama-sama kita kawal," ucapnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pilwalkot Solo
Sebelumnya, Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba menyatakan, ingin terjun ke dunia politik. Ia tertarik untuk maju dalam Pilkada Solo 2020 mendatang.
Untuk memuluskan langkahnya maju sebagai calon Wali Kota Solo, Gibran resmi menjadi kader PDIP setelah mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA).
Gibran pun menemui sejumlah tokoh PDIP, mulai dari DPC FX Hadi Rudyatmo, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto, hingga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Gibran akan mendaftarkan diri melalui DPD PDIP Jawa Tengah. Namun suami Selvi Ananda tersebut belum bisa memastikan kapan akan menyambangi Kantor DPD PDIP di Semarang.
"Saya akan daftar di Semarang, ini masih menunggu informasi dari DPD PDIP Jateng," ujar Gibran di The Sunan Hotel Solo, Selasa, 12 November 2019.
Untuk pendampingnya, Gibran mengaku, masih akan menunggu keputusan dari partai. Ia akan tunduk dan patuh pada keputusan partai."Kalau untuk pasangan, saya nunggu keputusan partai. Saya kan orang baru, jadi nunggu arahan saja, saya harus konsultasi," kata Gibran.
Advertisement