Puluhan Ular Kobra Teror Warga Citayam Bogor

Anakan ular kobra ini pertama kali diketemukan warga Rabu 4 Desember 2019 lalu.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 08 Des 2019, 20:46 WIB
Puluhan ular kobra mengusik warga Citayam. (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Puluhan anak ular kobra muncul di permukiman warga Perumahan Royal Citayam Residence, Desa Susukan, Kecamatan Citayam, Kabupaten Bogor. Anakan ular ini ditemukan di halaman rumah warga.

Anakan ular kobra ini pertama kali diketemukan warga Rabu 4 Desember 2019 lalu. Awalnya masyarakat melihat 3 ekor anak kobra sedang meliuk-liuk di depan rumah samping musala sekitar pukul 16.00 WIB.

"3 ekor anak ular itu berhasil ditangkap warga," kata Hari Cahyo Ketua Pagayuban Warga Perumahan Royal Citayam Residence, Minggu (8/12/2019).

Keesokan harinya, warga kembali digegerkan dengan penampakan 5 ekor anak ular berwarna hitam dan panjang 30 sentimeter di teras musala dan halaman rumah.

"Anak ular kobra ini tidak hanya dijumpai di depan rumah, tapi juga di teras rumah dan musala," beber Hari.

Teror ular ini membuat warga ketakutan. Mereka khawatir anakan ular kobra yang diperkirakan berusia 2 bulan ini akan menyerang anak-anak ketika sedang bermain.

Sejak ular-ular menyerang perumahan itu, kegiatan belajar membaca Alquran di musala pun diliburkan sementara. Karena itu, warga berinisiatif pemburuan anak ular kobra dengan melibatkan petugas Damkar dan pawang ular.

"Karena warga sudah resah, kami datangkan petugas Damkar dan dari komunitas reptil untuk memburu ular khususnya indukan," kata Hari.

 


Sang Induk Belum Bisa Ditangkap

Jumat pagi, sejumlah anggota Damkar dan pawang ular melakukan perburuan ular yang meresahkan warga di beberapa lokasi yang ditengarai sebagai tempat bersarangnya anak termasuk induk ular kobra.

"Setelah melakukan penyisiran kami dan petugas Damkar hanya menangkap kembali 2 ekor anak kobra. Induknya belum berhasil ditemukan," ucap Hari.

Perburuan ular kembali dilanjut hari berikutnya. Warga bersama komunitas reftil kembali menangkap 2 ekor ular kobra berwarna hitam ini. Masing-masing anak ular itu ditangkap pada siang dan malam hari.

"Tadi siang kami melakukan kerja bakti kembali, hasilnya ditemukan kembali 2 ekor anak ular kobra," terang Hari.

Dengan demikian, selama lima hari ini warga telah menangkap sebanyak 29 ekor anak ular kobra. Puluhan ekor ular berbisa ini dibawa petugas Damkar dan komunitas reftil. Sebagian lainnya mati oleh warga.

"Setelah banyak ular yang ditangkap, sekarang warga mulai merasa tenang. Namun begitu, kami sudah mengimbau warga untuk tetap berhati-hati," kata dia.

Warga pun masih akan terus melakukan kerja bakti mengingat induk ular kobra belum berhasil ditangkap.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya