Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti menyatakan, ada perubahan tren peningkatan penularan penyakit HIV/AIDS. Jika dulu penularan penyakit itu melalui jarum suntik yang tidak steril, sekarang bergeser ke hubungan seks tidak aman antara kaum homoseksual.
Widyastuti mengaku belum mengetahui pasti persentase kenaikan tren tersebut. Hal itu mulai menunjukkan peningkatan sejak dua tahun terakhir dan tidak hanya terjadi Ibu Kota Jakarta.
Advertisement
Internet merupakan salah satu akses yang mempermudah mengenai infomasi pencinta sesama jenis.
"Kalau dulu, kan, sembunyi-sembunyi, sekarang sudah mulai terbuka," ucapnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Minggu (8/12/2019).
Karena hal itu, dia menyebut pentingnya sertifikasi pernikahan. Sebab, bila salah satu pasangan terbukti homoseksual, maka pihaknya akan memberikan pendampingan.
"Kami juga sudah bekerja sama dengan LSM dan NGO. Sebagai tim pendamping bahkan yang membuka jalan ke kelompok-kelompok penderita HIV," ujarnya.
Sebelumnya, saat rapat Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut, masih ada 16 kelurahan di DKI Jakarta belum memiliki fasilitas puskesmas yang berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan pertama.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastusti, dalam rapat bersama DPRD DKI Komisi E di Gedung DPRD DKI Jakarta, Minggu (8/12/2019).
"Benar, masih ada 16 kelurahan kita yang belum punya puskesmas," kata Widyastusti, seperti dilansir dari Antara.
Widyastuti menyebutkan, masalah lahan menyebabkan tidak tersedianya layanan kesehatan puskesmas di 16 kelurahan.
"Tanahnya susah, Pak, biasanya seperti itu," ucap Widyastusti saat menjawab pertanyaan Ketua Komisi E Iman Satria mengenai kendala tidak adanya bangunan puskesmas di 16 kelurahan itu.
Widyastusti menyebutkan, beberapa kelurahan yang tidak memiliki puskesmas di DKI Jakarta. Di antaranya Kelurahan Kebon Kacang, Gondangdia, Cikini, Senen, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Gambir, Duri Selatan, dan Tanah Sereal.