Ada Agenda Facebook di Balik Keputusan Instagram Sembunyikan Jumlah Likes

Menurut penuturan tiga mantan karyawan Instagram, keputusan untuk menghapus jumlah likes tidak lepas dari agenda di internal Facebook sebagai pemilik Instagram.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 09 Des 2019, 10:00 WIB
Ilustrasi Instagram. (via: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Instagram saat ini tengah melakukan uji coba menghilangkan jumlah likes di unggahan pengguna. Aplikasi milik Facebook itu beralasan ingin membuat platform yang memungkinkan penggunanya lebih santai dan tidak kompetitif.

Seperti diketahui, jumlah likes kadang menjadi acuan seseorang untuk mengetahui respons orang lain terhadap unggahannya, tapi tak jarang menjadi standar ukuran kepopuleran seseorang.

Oleh sebab itu, rencana Instagram menghapus jumlah likes ini dilakukan agar pengguna lebih terbuka, sehingga tidak terpaku pada jumlah likes yang diberikan seseorang, serta untuk mencegah perundungan.

Namun menurut laporan terbaru, ada motif lain di belakang keputusan tersebut. Menurut laporan CNBC yang dikutip Senin (9/12/2019), tiga mantan karyawan Instagram menyebut perubahan ini dilakukan agar orang semakin sering mengunggah konten.

Dari penuturan sumber anonim tersebut, ada dugaan di internal Facebook yang menyebut, dengan menyembunyikan jumlah likes, pengguna akan tidak terlalu peduli dengan respons orang lain, sehingga akan meningkatkan jumlah unggahan.

Lalu, dengan jumlah unggahan yang semakin tinggi, berarti pengguna akan menghabiskan waktu lebih lama di Instagram. Bagi perusahaan, kondisi itu menjadi hal bagus sebab mereka dapat menampilkan lebih banyak iklan.

Terlebih, Instagram kini sudah menjadi bagian penting dari masa depan Facebook. Aplikasi tersebut merupakan salah satu yang paling populer di kalangan remaja dan memiliki pengguna aktif bulanan mencapai satu miliar.

Terkait laporan ini, Instagram menolak berkomentar. Namun mengingat aplikasi itu merupakan bagian Facebook, hal ini menjadi masuk akal, sebab perusahaan itu memang mengandalkan iklan untuk memperoleh pemasukan.


Instagram Mulai Sembunyikan Jumlah Likes di Akun Pengguna

Instagram dan Facebook down (Foto ilustrasi Unsplash)

Instagram diketahui tengah melakukan uji coba untuk menyembunyikan jumlah likes yang didapatkan sebuah unggahan sejak April 2019. Kini, uji coba itu diketahui mulai diterapkan di beberapa negara.

Awalnya, fitur ini pertama kali diuji coba di Kanada. Namun dikutip dari Tech Crunch, Kamis (18/7/2019), uji coba ini hadir ke enam negara lain, yakni Irlandia, Italia, Jepang, Brasil, Australia, dan Selandia baru.

Instagram sendiri mengaku masih terus melakukan uji coba fitur ini. Namun, belum dapat dipastikan kapan media sosial milik Facebook itu mulai menggulirkannya ke publik.

Dari desain yang beredar, nantinya sebuah unggahan tidak akan langsung menampilkan jumlah likes. Namun, Instagram akan menampilkan kata-kata unggahan itu di-liked oleh seseorang.

Lantas, apa yang menjadi alasan Instagram melakukan hal ini? Menurut Instagram, uji coba ini merupakan salah satu upaya Instagram agar followers lebih fokus pada unggahan, alih-alih melihat jumlah likes-nya.


Alasan Instagram

Aplikasi Instagram Direct (Foto:The Verge)

Dikutip dari Tech Crunch, Senin (11/11/2019), rencana ini diungkapkan CEO Instagram, Adam Mosseri, saat konferensi Wired25. Dia mengatakan uji coba ini dilakukan untuk mengetahui efeknya bagi para pengguna, terutama kreator konten.

"Kami harus melihat dampaknya pada rasa pengguna tentang platform ini, cara mereka memakai platform, termasuk akibatnya bagi ekosistem kreator," tutur Mosseri.

Lebih lanjut dia mengatakan langkah ini diambil untuk mengurangi tekanan pada pengguna Instagram, membuatnya tidak terlalu kompetitif. Selain itu, aplikasi milik Facebook itu ingin pengguna fokus pada hubungan dengan orang lain di platform ini.

"Tujuannya adalah untuk mengurangi kegelisahan atau pembandingan sosial," tutur Mosseri lebih lanjut. Fitur ini sebenarnya pertama kali diuji coba di Kanada, lalu menyambangi negara lain, seperti Irlandia, Italia, Jepang, Brasil, Australia, dan Selandia Baru.

(Dam/Why)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya