Liputan6.com, Jakarta - Nintendo Switch tak dimungkiri telah hadir sebagai konsol hybrid yang diminati banyak orang. Karenanya, sejumlah peningkatan fitur terus dinantikan para pengguna.
Salah satu kemungkinan yang ternyata cukup ditunggu adalah kehadiran aplikasi streaming musik. Hal itu diketahui dari permintaan pengguna di portal Spotify Community.
Dikutip dari Nintendo Life, Senin (9/12/2019), ada sebuah akun bernama Erboda yang meminta Spotify untuk menjalin kerja sama dengan Nintendo Switch agar dapat hadir di konsol tersebut.
Permintaan itu dilayangkan sejak 2017, beberapa bulan setelah Switch pertama meluncur. Sejak pertama kali diunggah, permintaan itu menerima 11 ribu votes dari pengguna lain yang juga memiliki permintaan serupa.
Baca Juga
Advertisement
Namun setelah hampir dua tahun dilayangkan, Spotify akhirnya memberikan jawaban. Hasilnya, layanan streaming itu mengaku belum memiliki informasi apapun terkait kehadirannya di Switch.
"Hei teman, staf Spotify di sini. Kami selalu berusaha meningkatkan pengalaman Spotify di banyak platform, tapi kami belum memiliki informasi yang dapat dibagi saat ini," tulis perwakilan perusahaan menjawab permintaan tersebut.
Meski tidak membeberkan jawabannya detail, dapat diasumsikan Spotify memang belum memiliki rencana hadir di platform Nintendo Switch. Akan tetapi, bukan tidak mungkin, hal tersebut dapat berubah di masa depan.
Kendati Spotify belum ada di Switch, sebenarnya masih ada aplikasi hiburan lain yang dapat dinikmati di konsol itu, seperti YouTube dan Hulu. Nah, kalau menurutmu apakah Spotify perlu hadir di Switch?
Stylus untuk Nintendo Switch Rilis Akhir Tahun
Di sisi lain, Nintendo baru saja mengumumkan akan kembali menghadirkan gim Dr. Kawashima Brain Training atau yang dikenal sebagai Brain Age ke Switch.
Sebagai pendukung gim ini, Nintendo juga menyertakan stylus dalam bundel pembelian. Namun seperti dilansir dari Nintendo Life, Kamis (3/10/2019), stylus tersebut ternyata juga akan dijual sebagai produk terpisah.
Rencananya, stylus khusus Switch ini akan tersedia di Jepang pada Desember 2019 dan dijual dengan harga 864 yen (Rp 113 ribu).
Sayang, belum dapat dipastikan apakah stylus ini akan tersedia untuk pasar di luar Jepang, mengingat Nintendo saat ini baru mengumumkan kehadiran gim Brain Age untuk pasar Negeri Sakura saja.
Untuk informasi, Brain Age merupakan gim yang sebelumnya hadir untuk Nintendo DS. Gim ini berkolabroasi dengan neurosaintis Dr. Ryuta Kawashima untuk menghadirkan beragam gim asah otak.
Selain stylus, gim ini sebenarnya juga memanfaatkan fungsi unik lain dari Switch. Salah satunya adalah memanfaatkan kamera IR di Joy-Con untuk bersuten.
Di sisi lain, kehadiran stylus ini dapat membuka kesempatan bagi gim lain yang ingin memanfaatkan aksesoris tersebut untuk meningkatkan pengalaman bermain.
Oleh sebab itu, menarik menunggu rencana Nintendo selanjutnya dengan kehadiran stylus sebagai aksesoris pendukung Switch.
Advertisement
Kontroler Bergaya SNES Hadir untuk Nintendo Switch
Sebelumnya, Nintendo juga mengumumkan kehadiran kontroler bergaya Super-NES untuk Nintendo Switch. Informasi ini diungkap dalam event Nintendo Direct beberapa waktu lalu.
Dikutip dari The Verge, kontroler bergaya SNES ini akan dijual langsung oleh Nintendo. Namun, kontroler ini hanya ditujukan untuk anggota Nintendo Switch Online.
Sama seperti Joy-Con, kontroler ini tidak membutuhkan dongle nirkabel dan dapat diisi daya dengan kabel USB. Nantinya, perangkat ini akan dijual satuan dengan harga USD 29,99 atau sekitar Rp 426 ribu.
Harga ini sebenarnya tidak jauh berbeda dari kontroler Joy-Con yang dijual sepasang dengan harga USD 59,99 atau sekitar Rp 849 ribu. Namun untuk versi SNES ini, Nintendo membatasi empat unit untuk satu orang.
(Dam/Ysl)