Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak semua pihak di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) untuk dapat mengekspor berbagai produk pertanian secara langsung.
Menurut menteri yang akrab disapa SYL ini, lewat cara tersebut maka pemerintah daerah dan masyarakat setempat dapat menerima keuntungan yang lebih besar.
"Saya bangga dengan petani, pelaku usaha agribisnis dan dinas terkait semua yang telah mampu ekspor. Ini membuktikan pesan Bapak Presiden untuk ekspor dan investasi telah sampai. Kita kawal dan tingkatkan terus," tuturnya saat melepas ekspor produk turunan sawit (RBD Palm Olein) dan pisang kepok untuk tujuan China dan Malaysia di halaman SMK Kakao Sulawesi Barat, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Senin (9/12/2019).
Berdasarkan data dari sistem automasi perkarantinaan IQFAST di wilayah kerja Karantina Pertanian Mamuju, komoditas unggulan ekspor dari Sulawesi Barat sendiri berasal dari Kabupaten Pasang Kayu, Mamuju Tengah, dan Mamuju yang didominasi turunan olahan sawit berupa RBD Palm Olein, RBD Palm Stearin, dan Palm Kernel Oil dengan tujuan ekspor ke China dan Jepang.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, Mentan SYL menambahkan, Provinsi Sulbar memiliki beberapa potensi komoditas unggulan lain yang selama ini hanya dilalulintaskan ke daerah lain untuk kemudian diekspor.
Seperti rumput laut, yakni sebanyak 105,6 ribu ton (potensi ekspor pada 2019) dengan tujuan ekspor ke China, Argentina, Australia, Jerman, Prancis, Belanda, namun masih melalui Makassar.
Komoditas lainnya antara lain kacang mede sebanyak 26 ribu ton dengan tujuan ekspor ke China, UEA, Belgia, Australia, Jerman, Belanda, Turki. Lalu kakao biji yang mencapai 12,8 ribu ton dengan tujuan ekspor China, Jepang, Jerman, Belanda, Rusia, dan Amerika.
Kemudian ada juga sarang burung walet yang memiliki potensi ekspor sebanyak 212,5 kg dengan tujuan pengiriman ke Hong kong, Malaysia, Singapura, dan Taiwan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lesunya Ekspor Sawit
Lebih lanjut, SYL menyampaikan bahwa ekspor sawit yang pernah mengalami kelesuan selama dua tahun lantaran diterpa isu negatif juga menjadi pembelajaran bersama.
Dia mengimbau agar giat peningkatan ekspor produk pertanian tersebut bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun harus dikerjakan bersama.
"Dibandingkan tahun 2018, ekspor produk turunan sawit dari Sulbar telah meningkat tajam yaitu menjadi 17,8 ton dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 24 ribu ton," tukas dia.
Advertisement
Mentan Syahrul Yasin Limpo Yakin Ekspor Pertanian Bisa Naik 100 Persen
Kementerian Pertanian (Kementan) melepas sebanyak 110 ton komoditas pertanian senilai Rp 2 miliar ke tiga negara tujuan. Negara-negara tersebut adalah Brasil, Italia dan Singapura.
Pelepasan ekspor yang dilakukan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada Senin kemarin terdiri dari pupuk organik 54 ton senilai Rp 108,6 juta dengan negara tujuan Singapura, bunga cengkeh 10 ton sebesar Rp 877,8 juta tujuan Brasil, dan biji kopi robusta 46 ton senilai Rp 1,02 miliar tujuan Italia.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengutarakan, dengan dilepasnya ratusan ton komoditas pertanian ini membuktikan bahwa ekspor merupakan ruang yang cukup bagus untuk memfasilitasi berbagai komoditas yang ada di Indonesia sehingga bisa dikenal dan dinikmati oleh negara luar.
"Ini telah membuktikan ekspor kita memiliki ruang yang cukup bagus untuk menjadi bagian yang mengenergi ekonomi kita dan memfasilitasi berbagai komoditi yang kita miliki," ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (3/12/2019).
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini juga mengungkapkan, bahwa dirinya berkomitmen mendorong seluruh eksportir bisa berakselerasi lebih tinggi lagi dalam melakukan ekspor komoditas pertanian.
"Jatim memiliki segalanya. Saya berkomitmen mendorong seluruh eksportir kita bisa akselerasi lebih tinggi," sambungnya.
Selain itu, Syahrul Yasin Limpo menegaskan, dengan dilepasnya ekspor komoditas pertanian ini menjadi salah satu keyakinan bahwa ke depan ekspor bisa ditingkatkan lagi sampai 100 persen. Ini menjadi pemantik agar terus meningkat kualitas komoditas pertanian berkualitas sehingga target tiga kali lipat ekspor bisa tercapai.
"Seperti yang selalu diingatkan Bapak Presiden, saat ini kita tengah memasuki era kompetisi antarnegara yang semakin sengit. Kita tidak boleh berhenti berkreasi dan berinovasi. Saya mengajak para pelaku usaha Jawa Timur untuk memberi masukan agar kita mampu menggenjot ekspor, mencapai target kita bersama," tegasnya.
"Dan saya berharap, kepada seluruh dunia usaha agribisnis dengan potensi dan iklim yang telah terbangun ini dapat terus ditingkatkan. Tiga kali loncatannya dalam 5 tahun ke depan," dia menandaskan.