Liputan6.com, Bandung - Dinas Penanggulangan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung, Jawa Barat menyatakan telah menanggulangi 215 laporan sarang tawon sampai dengan bulan November 2019. Laporan tersebut berasal dari warga di 31 kecamatan yang ada.
Menurut anggota Pusat Data Pengendalian dan Operasi (Pusdalop) Dinas Penanggulangan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Bima Pratama, sebagian besar sarang tawon yang berada di permukiman warga ini jenis vespa. Pada saat dilakukan evakuasi, sebut Bima, terdapat warga bahkan petugas yang tersengat.
Baca Juga
Advertisement
"Nah, untuk sementara karena kita belum mempunyai peralatan anti lebahnya yang jaring seperti itu, kita biasanya pakai APD yang biasa kita pakai di lokasi kebakaran. Tetap sarung tangan kita pakai, cuma yang membedakannya kita pakai helm motor," kata Bima saat dihubungi, Bandung, Rabu, 4 Desember 2019.
"Kadang-kadang helm full face, kadang-kadang helm yang biasa. Tapi tetap sih kadang suka ada lah yang satu dua (petugas) yang kena juga. Kemarin ada yang evakuasi juga, dia tersengatnya di dekat sekitar pelipis, seputar matanya bengkak," dia menambahkan.
Bima menjelaskan serangan tawon ini cukup berbahaya meski saat evakuasi, petugas sudah mengenakan peralatan pengamanan yang maksimal. Belum lagi, ucap Bima, saat kondisi petugas sedang tidak fit dapat menyebabkan kematian.
Sedangkan, serangan tawon ke warga lanjut Bima, disebabkan melakukan evakuasi sendiri sehingga tidak terukur hasilnya dan balik menyerang. Waktu yang tepat melaksanakan evakuasi sarang tawon oleh Dinas Penanggulangan dan Pemadaman Kebakaran Kabupaten Bandung, yaitu dilakukan pada malam hari.
"Karena pada malam hari, dipastikan seluruh tawon berada dalam sarangnya, sehingga hasil evakuasi berjalan lancar. Caranya dengan menyumbat lubang masuk ke sarang menggunakan busa dan disemprot BBM Pertalite agar tawonnya mati. Yang susah saat sarang tawon bentuknya tidak utuh akibat evakuasi oleh warga," jelas Bima.
Penyebab Banyak Sarang Tawon
Apabila menemukan sarang tawon tidak utuh, maka petugas Dinas Penanggulangan dan Pemadam Kebakaran akan menunggu satu sampai tiga hari mendatang. Selain susah untuk mengikis habis, tawon yang hendak dibasmi tidak akan tuntas seluruhnya.
Bima menerangkan ukuran sarang tawon yang berhasil dievakuasi oleh petugas Dinas Penanggulangan dan Pemadam Kebakaran sebesar kepalan tangan sampai ukuran seperti dua tabung galon air. Tetapi ada juga yang bentuknya merembet layaknya kertas di pemukiman warga, dengan ukuran sekira 1x1 meter panjangnya.
"Banyaknya sarang tawon ini kemungkinan disebabkan berkurangnya pasokan makanan tawon di hutan. Banyaknya areal perumahan yang dekat dengan hutan. Kemudian laporan warga atas serangan tawon meningkat usai adanya pemberitaan kematian manusia akibat tawon," ujar Bima.
Jika dirata-ratakan per harinya, terdapat enam laporan warga ke Dinas Penanggulangan dan Pemadam Kabupaten Bandung untuk dilakukan evakuasi sarang tawon. Sayangnya, disebabkan kurangnya petugas dan peralatan hanya setengahnya yang dapat ditindaklanjuti setiap hari.
Jumlah penanganan sarang tawon tahun ini diklaim oleh Dinas Penanggulangan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung meningkat dibandingkan tahun 2018. Pada tahun sebelumnya, jumlah penanganan sarang tawon di angka 109 laporan.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement