Dunia Tak Jadi Resesi di 2020

Perang dagang antara AS dan China menjadi penyebab kondisi ekonomi dunia terus bergejolak

oleh Athika Rahma diperbarui 09 Des 2019, 13:21 WIB
Suasana gedung-gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Selasa (30/7/2019). Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama dengan pemerintah menyetujui target pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran angka 5,2% pada 2019 atau melesat dari target awal 5,3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi ekonomi dunia semakin tidak pasti. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang tak kunjung usai jadi penyebab utamanya, bahkan diperkirakan akan meluas hingga Uni Eropa.

Meski demikian, ekonom BNI Ryan Kiryanto memprediksi, ekonomi global akan 'baik-baik saja' tahun 2020 mendatang. Bahkan, pertumbuhan ekonomi beberapa negara diprediksi naik.

"2020, tidak akan terjadi resesi. Beberapa negara akan recover untuk tahun depan, kecuali China," ujar Ryan di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (9/11/2019).

Ekonomi Amerika Serikat diperkirakan tumbuh hingga 2,2 persen, sementara China akan menderita. China, sebagai negara yang mengandalkan ekspor, akan jadi negara paling awal yang rubuh karena kondisi ekonomi global yang melemah.

"Ketika ekonomi global baik, sah-sah saja mempertahankan ekspor, tapi ketika melemah, maka negara yang pertama akan menderita adalah negara yang mengandalkan ekspor," imbuh Ryan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kondisi Eropa

Ilustrasi bendera Uni Eropa di kantor pusatnya di Brussels (AP Photo)

Sementara, Britania Raya (atau Inggris ya?) akan memgalami resesi jika tidak segera mencapai kesepakatan dengan 27 negara Uni Eropa hingga Januari 2020 mendatang.

"Kalau no deal, maka ekonomi UK (United Kingdom) akan tumbuh -1 persen," tuturnya.

Untuk Indonesia, karena tidak terlalu terlibat banyak ekspor dan masuk ke dalam lingkaran global supply chain, tidak akan terlalu terpengaruh.

"Untuk kita, kita akan tumbuh, more or less, di angka 5 persen," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya