Kesalahan-Kesalahan yang Sering Dilakukan Peslalom Pemula

Slalom menjadi salah satu ajang balap mobil yang tengah digandrungi pecinta otomotif Tanah Air. Meski terlihat gampang, melakukan slalom nyatanya cukup sulit dan membutuhkan konsentrasi tinggi.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 09 Des 2019, 19:00 WIB
Honda Gelar Kompetisi Slalom di Malam Minggu (foto HPM)

Liputan6.com, Jakarta - Slalom menjadi salah satu ajang balap mobil yang tengah digandrungi pecinta otomotif Tanah Air. Meski terlihat gampang, melakukan slalom nyatanya cukup sulit dan membutuhkan konsentrasi tinggi.

Dikatakan Alvin Bahar yang merupakan pembalap nasional, ada beberapa kesalahan umum yang dilakukan peslalom pemula. Kesalahan paling sering menurut pembalap Honda Racing Indonesia itu adalah nafsu tinggi.

"Biasanya kalau pemula itu terlalu nafsu," kata Alvin saat ditemui di gelaran Brio Saturday Night Challenge 2019, akhir pekan lalu di kawasan Senayan, Jakarta.

Nafsu yang dimaksud Alvin ialah saat akan berbelok melewati cone. Kebanyakan pemula terlalu kencang memacu mobilnya saat akan masuk tikungan.

"Ini kan treknya kecil dan kita mesti muterin kun, jangan seakan-akan belok kayak mau belokin mobil di sirkuit, kebanyakan kesalahan yang umum dilakuin pemula itu pasti nikungnya kekencengan awalnya,"

"Seharusnya masuk tikungan jangan terlalu kencang, lurus boleh kencang tapi mesti ada perlambatan pas mau belok. Mesti rem dulu terus dibelokin, tarik rem tangan, terus gas lagi. Itu bisa lebih cepat," bebernya.


Kesalahan Lain

Menurutnya, saat akan berbelok sebaiknya jangan hanya berpatokan pada cone saja tetapi juga lebar trek.

"Jarak minimal dengan cone satu meter. Kalau mau puter balik, jangan tempel cone karena kalau ditempel saat keluar tikungan akan melebar. Jadi mesti ambil dari agak luar. Semakin dikit beloknya semakin bagus, semakin dipatahin makin susah. Maka dari itu, perhatikan radius putar mobil yang digunakan," jelasnya.

Lebih lanjut Alvin menyebutkan, kesalahan lain yang sering ditemui pada peslalom pemula yaitu ragu dalam mengoperasikan rem tangan.

"Rem tangan itu lebih gampang kalau ditariknya mesti agak cepat, jangan pelan. Mesti digentak, pasti (mobil) ngesot. Kalau tariknya pelan malah ngerem, berenti. Kebanyakan pemula masih ragu, tarik remnya kurang keras," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya