Mata Kuning Tanda Kena Hepatitis A?

Inilah cara untuk mengetahui kita kena hepatitis A atau tidak.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 10 Des 2019, 08:00 WIB
Hepatitis A (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kejadian Luar Biasa (KLB) hepatitis A di SMP Negeri 20 Depok Jawa Barat membuat orang bertanya-tanya gejala dari penyakit ini. Apakah bila mata kuning berarti tanda terinfeksi hepatitis A?

"Gejalanya mual, demam, dan kuning," kata Ketua PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, Dr dr Irsan Hasan SpPD KGEH dalam sebuah diskusi belum lama ini.

Namun, Irsan menekankan bahwa untuk memastikan seseorang positif terkena hepatitis A harus melakukan pemeriksaan darah.

Pemeriksaan darah itu sendiri terbagi dua jenis, yaitu pemeriksaan IgM (imunoglobulin M) anti HAV, dan anti HV total yang sebetulnya berisi dominan IgG (imunoglobulin G).

Bedanya, kalau infeksi masih baru itu berarti dominan IgM dan kalau infeksi sudah lama, dominannya IgG.

"Jadi, kalau ada seseorang diperiksa IgM-nya positif, dia berarti infeksinya baru. Kalau IgG saja tapi IgM-nya tidak positif, belum tentu dia terinfeksi baru-baru ini. Bisa jadi kenanya lima tahun yang lalu," kata Irsan.

 

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Hepatitis A

Gejala Penyakit Hepatitis B yang Perlu Diketahui dan Cara Pencegahannya (sumber: iStockphoto)

Sama halnya dari orang-orang yang terinfeksi hepatitis A di Depok, bila diketahui dari hasil pemeriksaannya positif IgG mungkin terinfeksi beberapa tahun lalu.

"Mungkin dia kenanya yang tahun 2011 (pernah ada kejadian di SMK Negeri Depok), dan IgG-nya akan positif sampai hari ini," ujarnya.

"Jadi, untuk memastikannya, dokter akan memeriksa IgM anti HAV untuk memastikan diagnosis," ujarnya.

Lebih lanjut Irsan mengatakan bahwa seseorang yang sudah punya IgM lalu beralih jadi IgG, akan kebal seumur hidup. Sehingga hepatitis A ini hanya menyerang sekali dalam seumur hidup.

"Intinya, hepatitis A mudah menyerang sebuah daerah yang sanitasi dan higinitasnya buruk. Makanya harus menjaga kebersihan," katanya.

Seperti yang terjadi di Depok, kasus ini terjadi karena penularannya terjadi dari petugas kebersihan yang juga berjualan di sana. Penularannya berupa fecal-oral atau dari makanan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya