Liputan6.com, Jakarta - Penanganan terhadap Muhammad Pandhu Firmansyah, bayi berusia lima bulan dengan Hydrocephalus asal Surabaya akan dilakukan bertahap. Bahkan kondisi Pandhu akan terus dipantau hingga usia 17 tahun.
Adapun sebanyak 11 dokter spesialis dari berbagai divisi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya akan dikerahkan menangani Muhammad Pandhu Firmansyah.
Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya, Dr Joni Wahyuhadi menuturkan, penanganan terhadap bayi Pandhu akan dilakukan maksimal secara bertahap. Ini mulai dari penanganan gizi oleh spesialis anak, selanjutnya perencanaan beda syaraf hingga bedah plastik.
"Kami akan berupaya maksimal menangani Pandhu. Penanganannya dilakukan bertahap. Kami melibatkan para dokter ahli bedah plastik, bedah syaraf, dan dua dokter khusus memonitor tumbuh kembang anak,” ujar dia, mengutip Antara, Senin (9/12/2019).
Baca Juga
Advertisement
Joni menuturkan, tahapan penanganan Pandhu dengan memasang selang yang dilakukan oleh dokter bedah syaraf. Hal itu untuk untuk mengurangi tekanan kadar air di otaknya.
"Kalau nanti sudah stabil, barulah dilakukan rekonstruksi (bedah plastik) di bagian sumbing wajah yang harus dipersempit. Ini dikerjakan satu bulan sampai dua bulan ke depan,” tutur dia.
Joni menuturkan, penanganan Pandhu ini akan dilakukan hingga usia 17 tahun. Sejumlah rekonstruksi wajah terus dilakukan.
"Kami melibatkan 11 dokter spesialis dari berbagai divisi. Sampai 17 tahun terus dipantau dan direkonstruksi,” ujar dia.
Joni juga memberikan kontak dua dokter ahli tumbuh kembang anak yaitu dr Mira dan dr Nur Aisyah kepada Dina Oktavia (21), ibu kandung Pandhu. Ini agar sewaktu-waktu bisa konsultasi tentang gizi dan tumbuh kembang.
"Ibu, nanti diberikan kontak dokter tumbuh kembang biar bisa konsultasi langsung untuk pemantauan,” ujar dia.
Dina mengapresiasi kepada RSUD dr Soetomo Surabaya yang akan menangani anaknya. Di kesempatan itu, dirinya juga meminta doa untuk kelancaran operasi anaknya.
"Saya berterima kasih kepada dokter yang akan menangani anak saya. Saya mohon doanya untuk anak saya supaya diberikan kelancaran operasi yang akan dijalani,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kelainan Wajah
Sekadar diketahui, Muhammad Pandhu Firmansyah, bayi lima bulan warga Jojoran, Surabaya, selain menderita hidrosefalus juga mengalami kelainan wajah sehingga tidak bisa mendapat asupan gizi secara normal.
Pandhu mengalami facial cleft tessier hydrocephalus myelomeningocele. Kepalanya membesar tak beraturan, sedangkan bibir, hidung, dan matanya tidak terbentuk sempurna.
Bibir tak sempurna itulah yang membuat Pandhu sulit minum ASI dari puting ibunya atau meminum susu formula dengan dot. Dina Oktavia, ibunya, harus menyuapkan susu formula dengan sendok.
Advertisement