Alasan Ditunjuknya Royke Tumilaar sebagai Dirut Baru Bank Mandiri

Salah satunya alasannya yaitu karena Royke Tumilaar merupakan talent internal Bank Mandiri.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Des 2019, 16:49 WIB
Nasabah melakukan transaksi di ATM Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019). Aset Bank Mandiri pada Kuartal I 2019 tercatat sebesar Rp 1.206,0 triliun, naik 9,8 persen dari akhir Maret 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Royke Tumilaar resmi diangkat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri menggantikan Kartika Wirjoatmodjo yang kini telah menjadi Wakil Menteri (Wamen) BUMN. Adapun sebelumnya Royke menjabat sebagai Direktur Corporate Banking Bank Mandiri.

Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas mengungkapkan ada beberapa alasan Royke terpilih menjadi Bos baru Bank Mandiri. Salah satunya adalah karena Royke merupakan talent internal.

"Mandiri ini kan sebagaimana diketahui banyak talent mandiri berkiprah di berbagai perusahaan dan BUMN dan kali ini dimana saat ada kekosongan terjadi (posisi) dirut, talent (pengganti) terbaiknya dari internal," kata dia dalam acara konferensi pers, di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (9/12).

Selain itu, dengan terpilihnya dirut dari kalangan internal, menurutnya akan memudahkan rencanan bisnsi yang telah ditetapkan sebelumnya.

"Ini untuk memastikan kelangsungan corporasi plan dan ekspansi regional yang akan dilaksanakan," ujarnya.

Dia menambahkan, salah satu tantangan perseroan ke depan adalah menjaga konsistensi pertumbuhan bisnis perseroan menyusul ketidakpastian perekonomian global, persaingan usaha yang semakin ketat, serta perkembangan cepat industri teknologi informasi, khususnya di sektor keuangan.

“Salah satu inisiatif yang telah kami implementasi, misalnya terkait dengan kampanye Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) dimana perseroan telah mempertajam penerapan bisnis berbasis lingkungan atau Mandiri Eco-Friendly dalam operasional perusahaan untuk ekonomi berkelanjutan,” tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sah, Royke Tumilaar Diangkat Jadi Dirut Bank Mandiri

Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri memberikan layanan perbankan terbatas kepada nasabah secara bergantian pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memutuskan untuk mengangkat Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar menjadi Direktur Utama dan Silvano Rumantir sebagai Direktur Keuangan dan Strategi.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, Royke Tumilaar merupakan bankir muda yang juga merupakan talenta internal Bank Mandiri. Ia memiliki pengalaman yang mumpuni di sektor keuangan sehingga dapat memacu lebih kencang pengembangan bisnis perseroan.

“Kami bersyukur bahwa alumni-alumni Bank Mandiri mendapat kepercayaan untuk memimpin berbagai institusi bisnis. Hal ini menjadi motivasi kami untuk terus tumbuh secara konsisten dan memberikan kontribusi positif, baik dari sisi bisnis maupun sumber daya manusia, untuk kemajuan industri keuangan dan ekonomi Indonesia ke depan,” kata Rohan, di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (9/12/2019).

Dia menyebutkan, Bank Mandiri memiliki sistem pengembangan sumber daya manusia yang sangat baik sehingga suksesi kepemimpinan seluruhnya berasal dari internal.

Selain itu, untuk menjaga dinamika ekonomi serta melihat berbagai peluang di tengah ketatnya kondisi perekonomian global, pemegang saham mengangkat Chairman Mandiri Institute yang juga Menteri Keuangan Republik Indonesia periode 2013-2014, Muhamad Chatib Basri, sebagai Wakil Komisaris Utama.

Pemegang saham Bank Mandiripun sepakat mengangkat Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama.

Rohan menyatakan Kartika yang sebelumnya menjabat Direktur Utama, akan memastikan seluruh corporate plan yang sudah dirancang dapat terealisasi dengan baik.

Selain itu, Kartika Wirjoatmodjo juga akan memastikan rencana ekspansi regional perseroan berjalan dengan baik serta melakukan restrukturisasi kredit-kredit besar di BUMN.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya