Liputan6.com, Liaoning - Fosil purba dari spesies mamalia periode Kapur baru (Cretaceous) ditemukan para peneliti di Provinsi Liaoning, China timur laut. Penemuan itu mengungkap potongan teka-teki evolusi pendengaran mamalia yang hilang.
Penelitian tersebut dilakukan bersama sejumlah pakar paleontologi dari Institut Paleontologi dan Paleoantropologi Vertebrata (Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology/IVPP) di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China dan Museum Sejarah Alam Amerika.
Advertisement
Temuan mereka dipublikasikan dalam jurnal Science edisi terbaru.
Seekor mamalia purba tidak bisa mendengar apa pun kecuali bunyi kunyahannya saat makan karena tulang pendengarannya melekat pada rahangnya. Kapan dan bagaimana pembagian fungsi yang jelas antara pendengaran dan pengunyahan mamalia modern yang terbentuk dalam evolusi masih menjadi misteri.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Fosil dalam Keadaan Baik
"Fosil yang baru ditemukan itu terpelihara dengan baik, meski tulang yang menghubungkan antara tulang pendengaran dan rahang hilang, menunjukkan adanya pemisahan langsung antara bagian tubuh yang digunakan untuk mendengar dan mengunyah dalam evolusi mamalia," tutur Mao Fangyuan, anggota tim peneliti dari IVPP, seperti dilansir Xinhua, Senin (9/12/20190.
Gerakan multiarah rahang selama mengunyah mungkin telah mempercepat lepasnya tulang pendengaran dari rahang, sebut penelitian tersebut.
"Pelepasan bagian tubuh yang digunakan untuk mendengar dan mengunyah pada mamalia tersebut menghilangkan keterkaitan satu sama lain dan mendorong perkembangan evolusi kedua bagian tubuh itu," imbuh Mao.
Advertisement