Aksi Heroik Peselancar hingga Mobile Legends, Fakta Menarik dari SEA Games 2019

Presiden Jokowi menyampaikan apresiasinya kepada peselancar Filipina Roger Casugay, yang melepas peluang medali emas cabang Selancar Longboard Putra SEA Games 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2019, 09:30 WIB
Logo SEA Games 2019 di Filipina. (Bola.com/Dok. VFF)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak hal menarik dari penyelenggaran SEA Games 2019 yang kali ini digelar di Filipina. Tak hanya raihan medali emas yang terus saling mengejar, sejumlah cabang olahraga baru pun dipertandingkan.Salah satunya pertandingan Mobile Legends dan DOTA 2.

Meski terbilang baru, Tim Indoensia yang turun di cabang olahraga (cabor) eSports ini tak kalah dengan para pesaingnya. Mereka berhasil mendapatkan medali perak untuk nomor Mobile Legends, sementara, tuan rumah Filipina meraih medali emas.

Sementara itu, untuk posisi perolehan medali SEA Games saat ini diduduki oleh lima negara, yakni Filipina, Vietnam, Thailand, Indonesia dan Singapura.

Berikut sejumlah fakta menarik lainnya dari SEA Games 2019:

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Peselancar Filipina Selamatkan Peserta Indonesia

Ilustrasi selancar. Sumber foto: unsplash.com/Tim Marshall.

Peselancar Filipina, Roger Casugay menyelamatkan lawannya, Arip Nurhidayat, yang hanyut dan dihantam tiga gelombang tinggi setelah tali seluncurnya putus di tengah putaran ke-3 kompetisi selancar pria pada hari Jumat, 6 Desember. Padahal saat itu, medali emas sudah ada di depan mata.

"Peselancar lokal @roger_casugay menyelamatkannya tanpa memikirkan lagi perlombaan yang bisa membuatnya mendapat medali emas," unggahan Facebook oleh Jefferson Ganuelas sebagaimana dilansir dari Rappler, Senin (9/12).

Dalam foto yang diunggah, kedua peselancar tersebut menggunakan satu papan selancar setelah upaya penyelamatan. Komisi Olahraga Filipina juga berkicau terkait aksi heroik tersebut dan memuji Casugay telah menunjukkan hati seorang juara.

"Walaupun kehilangan titik akhir emas, dia menjadi pemenang bagi banyak orang dengan pengorbanannya untuk saudaranya di bidang olahraga. Dia sungguh menunjukkan hati seorang juara. Seorang juara Filipina!" tulisnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasinya kepada peselancar Filipina Roger Casugay, yang melepas peluang medali emas cabang Selancar Longboard Putra SEA Games 2019, karena menolong atlet Indonesia Arip Nurhidayat, yang tergulung ombak besar pantai Monaliza di La Union, Filipina, Jumat (6/12/2019).

"Memenangkan kompetisi itu penting, sportivitas olahraga juga harus dijunjung tinggi, tapi kemanusiaan di atas segalanya," cuit Presiden Jokowi, melalui akun twitternya @jokowi yang diunggahnya, Senin, 9 Desember 2019.


Pertandingan Mobile Legends

Mobile Legends dikonfirmasi jadi salah satu judul gim esports yang dipertandingkan di SEA Games 2019. Liputan6.com/ Jeko Iqbal Reza

SEA Games 2019 menggelar 6 cabang esports yakni Mobile Legends: Bang Bang, Arena of Valor, Tekken 7, Starcraft II, Hearthstone, dan DOTA 2.

Indonesia ikut serta dalam pertandingan esports di Sea Games di Filipina. Enam orang ditunjuk untuk mengikuti pertandingan ini, yaitu Gustian, Muhammad Ridwan, Eko Julianto, Yurino Putra, Teguh Iman Firdaus, dan Andriand Larsen.

Berlangsung di Filoil Flying V Centre, San Juan, Metro Manila, Filipina, Minggu, 8 Desember 2019, tim terbaik di Tanah Air ini harus puas dengan perolehan medali perak untuk nomor Mobile Legends ini.

Walau sempat kalah 1-0, timnas esports Indonesia sempat tampil lebih agresif, sehingga mampu comeback dua babak sekaligus dalam menekan pergerakan tim lawan.

Namun, pada babak keempat dari pertandingan best of five (BO5), tim Merah Putih dipukul mundur, sehingga perolehan skor pun menjadi imbang 2-2.


Cabang Olahraga Lebih Banyak

Dalam SEA Games 2019 di Filipina, ternyata cabang olahraganya lebih banyak. Menurut situs SEA Games, ada 56 cabang olahraga di Sea Games Filipina.

Saat SEA Games di Indonesia, hanya ada 44 cabang olahraga. Diperkirakan ada 8.750 atlet yang ikut ajang olahraga ini. Kemudian ada 2.050 tim teknis, 1.500 wartawan, dan 12.000 sukarelawan.

 

Reporter: Fellyanda Suci Agiesta

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya