Mengenal Gunung Api di White Island Selandia Baru yang Meletus

Gunung berada di White Island, Selandia Bary, ini nama Maorinya berarti gunung berapi dramatis.

oleh Komarudin diperbarui 10 Des 2019, 11:05 WIB
White Island, yang juga dikenal sebagai Whakaari, berada di lepas pantai Pulau Utara - dan merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Selandia Baru. (Liputan6/New Zealand Institute of Geological and Nuclear Sciences)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung berapi di White Island, Selandia Baru meletus, Senin, 9 Desember 2019. Tak sedikit jumlah korban meninggal dunia dan terluka akibat peristiwa tersebut.

White Island atau disebut juga Whakaari terletak di lepas pesisir Whakatane dan merupakan contoh sempurna gunung berapi aktif, seperti dikutip dari NewZealand, Selasa (10/12/2019).

Gunung ini telah mengalami 35 letusan kecil hingga sedang sejak 1826. Nama Maori untuk pulau ini adalah Te Puia o Whakaari yang artinya gunung berapi dramatis.

Pulau ini berbentuk lingkaran kasar, berdiameter sekitar 2 kilometer dan menjulang 321 meter di atas permukaan laut. Namun, yang terlihat hanyalah puncak dari gunung bawah laut yang jauh lebih besar.

Lubang utamanya berada di bawah permukaan laut, tapi terlindungi dari samudra oleh dinding kawah yang tinggi. Di gunung ini terdapat peninggalan tambang belerang. Namun, penambangan tersebut berhenti total pada 1914.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


5 Orang Tewas

Polisi telah melancarkan operasi pencarian dan penyelamatan tetapi abu yang jatuh menghambat upaya untuk sampai ke lokasi. (Liputan6/Sakurajima Volcano Research Centre)

Sementara, seperti dilaporkan Guardian, Selasa (10/12/2019), akibat meletusnya gunung tersebut, lima orang dipastikan tewas, 31 dalam perawatan di rumah sakit akibat cedera, dan delapan orang masih hilang.

Pulau ini adalah tujuan wisata dan 47 orang berada di sana ketika gunung tersebut meletus pada Senin, 9 Desember 2019 sore. Tiga dari mereka yang diselamatkan kini telah dikeluarkan dari rumah sakit.

Ahli vulkanologi di GeoNet yang mengoperasikan sistem pemantauan bahaya geologi, menggambarkan letusan itu impulsif dan berumur pendek, dengan abu yang naik hingga lebih dari 3 kilometer di atas lubang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya