Liputan6.com, Jakarta Cegukan memang menyebalkan, terkadang memalukan serta menyakitkan. Namun, ternyata menurut sains, cegukan merupakan hal yang baik. Pada bayi, cegukan merupakan cara tubuh mengajarkan untuk bernapas dengan benar.
Sebuah studi tahun 2019 yang dipublikasikan dalam studi 'Event-related potentials following contraction of respiratory muscles in pre-term and full-term infants' yang diterbitkan dalam Jurnal Clinical Neurophysiology menemukan fakta bahwa bayi yang baru lahir akan mengalami cegukan setiap 15 menit sekali dalam satu hari.
Advertisement
Cegukan mengaktifkan tiga gelombang besar otak, yang membantu bayi yang baru lahir untuk mengembangkan koneksi saraf antara otak dan tubuh. Dengan kata lain, kontraksi otot dalam diafragma yang merupakan ciri khas cegukan, menimbulkan gelombang otak agar bayi bisa belajar tentang fungsi tubuh mereka.
Tidak hanya kontraksi otot yang menyebabkan cegukan tapi juga perasaan kejang intens tepat di bawah dada Anda. suara ‘hik’ itu diasosiasikan dengan gelombang otak yang ketiga.
Gelombang yang membantu bayi untuk memahami bahwa ada korelasi sensasi fisik dengan suara yang timbul saat cegukan. Koneksi ini adalah bagian yang sangat penting dalam pembelajaran bayi tentang perbedaan fungsi tubuh dan cara mengaturnya.
Jadi cegukan itu sangat baik untuk bayi yang suatu hari akan mengangkat beban, berenang dan aktivitas lainnya yang memerlukan pengaturan pernapasan.
Saksikan juga video menarik berikut:
Lalu, Kenapa Orang Dewasa Cegukan?
Namun masih tidak diketahui dengan pasti kenapa orang dewasa masih cegukan
Bisa jadi cegukan muncul akibat ingatan psikologis tentang pengalaman semasa bayi atau semata usaha tubuh untuk menenangkan Anda saat gugup. Jadi, jangan langsung kesal bila cegukan itu muncul. Justru karena cegukanlah Anda bisa belajar cara menahan napas guna menghilangkannya.
Penulis : Selma Vandika
Advertisement