Cek Fakta: Viral Video Penangkapan Pelaku Pembiusan di Mal, Ini Faktanya

Viral kabar pelaku pembiusan yang mengambil organ tubuh korbannya telah terungkap. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 10 Des 2019, 14:06 WIB
[Cek Fakta] Gambar Tangkapan Layar Kabar Tentang Pembiusan

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang pelaku pembiusan yang tertangkap saat menjalankan aksinya, viral di media sosial.

Kabar ini beredar melalui sebuah video yang diunggah oleh akun Facebook Blessy Sirman pada 16 Maret 2019 lalu.

Dalam video berdurasi 1 menit 53 detik itu terlihat dua orang wanita yang terlibat cekcok. Seorang wanita mengaku menjadi korban pembiusan. Ia pun menuduh wanita lainnya sebagai pelaku pembiusan.

Akun facebook Blessy Sirman kemudian menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya tersebut. Akun ini juga mengaitkan bahwa pelaku kerap kali mengambil organ tubuh korbannya, setelah melancarkan aksi bius.

"Ba hati2 ksiang mulai skg klo mso wc di tmpt umum, di mall. Dll, minimal ad tmn yg b tmg akg dri luar.. Klo so bgini... Warning," tulis akun facebook Blessy Sirman.

Koten yang diunggah Blessy Sirman telah 138 ribu kali dibagikan warganet.

 


Penelusuran Fakta

Setelah ditelusuri, kabar tentang pelaku pembiusan yang ingin mengambil organ tubuh korbannya ternyata tidak benar.

Informasi ini dikutip dari situs jawapos.com dengan judul artikel "Viral Modus Pembiusan Perempuan di Mangga Dua, Ternyata Ini Faktanya".

JawaPos.com – Viral video modus pembiusan yang dilakukan oleh seorang perempuan kepada perempuan lain di mal WTC Mangga Dua, Jakarta Utara pada Jumat (15/3). Kabar tersebut ternyata adalah kekeliruan.

Sebagaimana keterangan kepolisian, sekitar pukul 15.30 WIB, korban Sri Dewi diketahui pergi ke toilet di lantai lower ground untuk buang air kecil. Tiba-tiba saat Sri di depan wastafel, pelaku Yani mencoba membekap mulut korban dengan sapu tangan handuk.

Namun hal tersebut dikonfirmasi salah informasi oleh Kapolsek Pademangan Kompol Julianthy. Sebab, menurutnya ini adalah soal privasi atau asmara cinta segitiga yang berujung dengan penyerangan.

“Sudah kita bujuk buat laporan polisi karena ini masalah serius tapi yang bersangkutan atas bujukan dari suami korban dan suami si pelaku tidak membuat laporan dan dituangkan dalam surat pernyataan,” jelas Julianthy saat dikonfirmasi, Sabtu (16/3).

Sri diketahui memiliki kios di mal tersebut, dan pada saat kejadian dirinya pun terlihat memberontak dan teriak. Atas kejadian tersebut diketahui, kedua pihak pun dibawa aparat keamanan ke pos.

“Tidak ada obat bius seperti yang diviralkan di medsos, tidak benar obat bius. Itu korban memang sempat mau disekap di toilet tetapi korban berhasil berontak dan melawan,” tuturnya.

Perseteruan ini memang dimulai karena adanya cinta segitiga yang memang seharusnya tidak terjadi. Julianthy pun mengonfirmasi bahwa juga menemukan jarum suntik di tas milik pelaku, namun jarum tersebut untuk bekerja di bidang kosmetik.

“Perlu digarisbawahi bahwa ini masaah cinta segitiga, tidak benar itu setelah dibius akan dijual organ tubuhnya, itu tidak benar,” tandasnya.

 


Kesimpulan

Tidak ada penangkapan terhadap pelaku bius yang mengambil organ tubuh korbannya. Video yang diunggah akun facebook Blessy Sirman merupakan keributan antara dua orang wanita. Penyebabnya dilaporkan gara-gara cinta segitiga.

Narasi yang disampaikan akunfacebook Blessy Sirman tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya