Liputan6.com, Jakarta - Salah satu komponen yang seringkali terlupa dirawat saat musim penghujan adalah shockbreaker atau suspensi, baik depan maupun belakang.
Pasalnya, suspensi rawan kebocoran akibat terpapar lumpur atau kotoran yang terbawa saat hujan atau tergenang air. Hingga cuaca kering kotoran ini akan tetap menempel.
Baca Juga
Advertisement
"Kadang shockbreaker tidak masuk daftar perawatan. Ini tidak boleh dilupakan," terang Rio Tan, Manager Technical Support PT Enwan Multi Partindo (RCB Indonesia).
Menurutnya, perawatan shockbreaker cukup mudah. "Seminggu sekali minimal dibersihkan, apalagi melewati jalan yang banyak terdapat genangan kotor dan lumpur. Ketika cuci motor, shock sudah harus otomatis dicuci," katanya.
Setelah disiram air, cucilah kembali menggunakan shampo khusus motor dengan busa. Setelah itu bilas lagi dengan air bersih dan keringkan dengan lap.
Akibat Kotoran Menumpuk
Jika kotoran lama menempel di as tengah suspensi dapat menyebabkan kebocoran. Debu atau lumpur yang dibiarkan menumpuk mengakibatkan karet sok tergores, lalu timbul aus. Jika demikian seal shock kalah, tak lama terjadilah kebocoran.
Menurut dia sebenarnya cukup mudah mengetahui tanda-tanda shockbreaker bocor. Selain rebound tidak seimbang saat motor dikendarai, oli terlihat keluar di sela-sela kerapatan seal karet.
"Ketika melewati jalan yang tidak rata atau berbelok, tekanan baliknya akan berbeda, dan ban berasa seperti bergeser, tertutama kalau bocornya suspensi belakang," tukasnya.
Sumber: Otosia.com
Advertisement