Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Ricki M Mulia mengatakan diperlukan 1,8 juta unit sumur resapan bagi Jakarta selama musim hujan. Jumlah tersebut dipastikan mempercepat penyerapan genangan air.
"Sumur resapan itu adalah salah satu bentuk untuk meminimalkan genangan di permukaan," kata Ricki, Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Advertisement
Ricki mengatakan penentuan jumlah 1,8 juta sumur resapan dilihat dari neraca air dan pendekatan data empiris saat terjadinya genangan di titik titik Jakarta.
Untuk membangun sumur itu harus ada gotong royong dari dinas-dinas lain. Ricki menjelaskan, jumlah kebutuhan resapan cukup banyak sehingga sulit jika dilakukan satu satuan kerja perangkat dinas (SKPD).
Saat ini, ujar Ricki, Dinas Perindustrian dan Energi telah membangun sekitar 800 unit sumur resapan. Adapun dinas SDA telah membangun 1.000 sumur resapan.
"Dinas lain, kami belum dapat data. Untuk tahun depan, dinas kami tidak akan membangun sumur resapan lagi karena sudah tidak ada dinasnya," ungkap dia.
Melebur ke Dinas Tenakertrans
Sementara itu tahun depan Dinas Perindustrian dan Energi (DPE) dilebur ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Lantaran itu, pembangunan sumur resapan akan dilanjutkan ke dinas-dinas terkait.
"DPE, tahun depan untuk urusan geologi air tanah bergabung dengan SDA. Sudah kami anggarkan. Dinas Bina Marga juga, Dinas Pendidikan juga (terlibat). Jadi semua bekerja sama," tukasnya.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com
Advertisement