Liputan6.com, Jakarta - Ruang sidang di Manhattan Divorce Court menjadi saksi wanita bernama Ivana Marie Zelníčková berurai air mata saat meninggalkannya.
Kala itu, 11 Desember 1990, ia sah bercerai dengan suaminya seorang miliarder AS, Donald Trump. Bahtera rumah tangga pasangan tersebut karam pada tahun ke-13.
Advertisement
"Ini adalah hari yang menyedihkan bagi semua orang, khususnya anak-anak dan keluarga kami," kata Ivana dalam pernyataannya kala itu, seperti dikutip dari Los Angeles Times, Rabu (11/12/2016).
Tak lama kemudian, giliran Donald Trump yang balas mengeluarkan pernyataan. Ia tak hadir dalam sidang putusan cerai itu.
"Aku berharap yang terbaik bagi Ivana," kata dia, menambahkan bahwa ia tak ragu mantan istrinya itu akan melakukan yang terbaik pada tahun-tahun mendatang.
Persidangan cerai tersebut berlangsung panas selama 11 bulan, diwarnai rumor dan skandal, serta jadi sorotan dunia.
Perpisahan pahit Donald Trump dan Ivana jadi peristiwa menarik karena melibatkan kekuasaan, skandal seks, dan uang dalam jumlah besar -- mirip alur opera sabun yang pelik. Media massa di New York kala itu, juga di sejumlah negara, memajang kabar perceraian itu di halaman muka.
Penuh Skandal
Ivana mengaku, Trump telah bertindak 'kejam dan tak berperikemanusiaan' sebagai alasan perpisahan. Perempuan asal Ceko itu juga menggugat pembagian harta sebesar US$ 2,5 miliar dari kekayaan miliarder nyentrik itu yang kala itu berkisar US$ 5 miliar.
"Perlakuan kejam dan tidak manusiawi Tuan Trump sehingga dianggap tak bisa dipercaya atau tidak layak meneruskan pernikahan," kata hakim Phyllis Gangel-Jacob saat mengabulkan gugatan cerai yang diajukan Ivana.
Namun, sang hakim tak merinci lebih jauh apa yang dimaksud dengan tindakan kejam dan tak manusiawi itu.
Saat persidangan cerai dilangsungkan, Trump menjalin asmara terlarang dengan artis sekaligus model, Marla Maples.
"Marla sedang ke luar kota untuk urusan bisnis. Dia tak akan menyampaikan komentar apapun," kata juru bicaranya, Chuck Jones.
Dalam gugatannya, Ivana menyebut, ia dan Trump menandatangani pembaruan perjanjian pernikahan pada Desember 1987 -- ketika pria itu telah melakukan perbuatan zina dengan Maples yang kala itu berusia 26 tahun. Lelaki itu berniat untuk meninggalkannya.
Donald Trump yang sudah menduda kemudian menikah lagi dengan Marla Maples pada 1993. Namun, pasangan tersebut kemudian berpisah pada 1999.
Kali itu, Trump yang mengajukan gugatan cerai. Menurut sejumlah teman, perceraian mereka akibat kesibukan Marla yang mengejar karier di dunia akting.
Namun, isu yang beredar, itu gara-gara aparat Florida memergoki Marla ada di pantai lepas tengah malam bersama bodyguard-nya, Spencer Wagner. Dan Donald Trump pun merasa terhina.
Kepada majalah People, Marla mengatakan ia berharap Ivana -- yang selama ini memusuhinya -- dapat memaafkan perbuatannya di masa lalu.
Namun permintaan maaf Marla itu ditolak Ivana. Dalam wawancara dengan New York Post pada awal April 2016 lalu, ia mengaku masih menyalahkan Marla sebagai penyebab kandasnya pernikahannya dan Trump.
"Marla meminta maaf kepada saya di Daily Mail di London. Mereka bertanya, 'apakah saya akan memaafkan', dan saya katakan tidak," kata Ivana. Kenapa saya harus memaafkannya? Dia menghancurkan pernikahanku."
Apapun, bukan Ivana atau Marla Maples yang akan mendampingi Trump menuju Gedung Putih.
Istri ketiga Donald Trump, yang dinikahi pada 2005, Melania Trump yang berstatus sebagai Ibu Negara AS.
Advertisement
Sejarah Lain
Selain perceraian heboh Donald Trump, sejumlah kejadian penting dalam sejarah terjadi pada tanggal 11 Desember. Pada 1946, UNICEF didirikan.
Sementara, pada 11 Desember 1981, sekitar 900 warga sipil di El Salvador dibunuh dalam pembantaian El Mozote.