Meninggal Karena Komplikasi, Vokalis Roxette Marie Fredriksson 17 Tahun Lawan Tumor Otak

Vokalis Roxette, Marie Fredriksson divonis tumor otak yang membuat harapan hidupnya hanya 25 persen

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Des 2019, 12:00 WIB
Marie Fredriksson (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Dunia musik mancanegara kembali kehilangan salah satu musikus senior. Vokalis grup duo Roxette, Marie Fredriksson dikabarkan meninggal dunia pada 9 Desember pagi waktu setempat.

Wanita 61 tahun itu diketahui meninggal setelah menjalani perjuangan melawan penyakit yang telah dideritanya selama sekitar 17 tahun.

"Marie Fredriksson meninggal pada 9 Desember pagi karena komplikasi dari penyakitnya," kata sebuah pernyataan resmi yang dirilis, dikutip dari Express pada Rabu (11/12/2019).

Marie didiagnosis tumor otak pada tahun 2002 setelah ditemukan pingsan di dapur usai berolahraga. Ketika dia kehilangan penglihatan di mata kanan dan pendengaran yang menurun karena tumor, dia dinyatakan memiliki harapan hidup hanya 25 persen.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Diminta Fokus pada Kesehatannya

Vokalis Roxette, Marie Fredriksson (Foto: Instagram/@rockklassiker)

Marie diketahui melakukan perawatan kemoterapi dan radiasi. Tiga tahun kemudian, dia dan Roxette kembali mengadakan tur namun tumornya kembali.

Di tahun 2016, Marie harus berhenti melakukan tur karena dokternya meminta dia untuk fokus pada kesehatannya.

Dalam otobiografinya, Marie menuliskan bahwa dia mau tidak mau harus berdamai dengan rasa sakit yang dialaminya karena radiasi.

"Begitulah cara penyakit itu keluar. Saya telah kehilangan bertahun-tahun karena penyakit ini. Itu juga kesedihan karena usia. Namun setiap hari saya berpikir merasa bersyukur bisa duduk di sini. Dan masih bisa bernyanyi," ujarnya.


Single Terakhir Marie

Vokalis Roxette, Marie Fredriksson (Foto: Instagram/@dondiario)

Sarah Lindsell dari Brain Tumour Charity mengatakan lebih dari 11.700 orang dalam setahun, didiagnosis tumor otak primer. Ini berarti dalam satu hari, setidaknya ada 32 pasien baru.

Lindsell menambahkan, banyak orang yang mengalami komplikasi kesehatan jangka panjang usai didiagnosis dan pengobatan tumor otak. Beberapa di antaranya seperti kehilangan penglihatan, pendengaran, serta cedera radiasi.

"Kami sangat sedih mendengar kematian Marie Fredriksson dan hati kami, ditujukan untuk keluarga dan teman-temannya," kata Lindsell dikutip dari Hereford Times.

Tahun 2018 lalu, Marie mengeluarkan single terakhirnya yang berjudul "Sing Me A Song." Dalam lagu itu, dia menuliskan sebuah lirik yang apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi: "Cinta yang kumiliki dan kuberikan. Membuatku sulit untuk mengucapkan selamat tinggal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya