4 Teror Ular Kobra Menghantui Perumahan Warga

Oktober 2019 lalu, 20 butir telur yang diduga telur ular kobra ditemukan dalam sebuah rumah di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 11 Des 2019, 14:54 WIB
Seekor induk kobra leucistic monocled di kandang ular Kebun Binatang Planet Exotica, Royan, Prancis, Rabu (31/1). Bayi-bayi kobra leucistic monocled akan dipertunjukkan ke publik mulai tanggal 10 Februari. (MEHDI FEDOUACH/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Ular kobra kerap muncul di rumah-rumah warga. Ular berbisa ini biasanya ditemukan warga di semak-semak dan berjumlah lebih dari satu.

Yang belum lama terjadi, ular kobra ditemukan di Perumahan Royal Citayam Residence, Desa Susukan, Kecamatan Citayam, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Anakan ular ini ditemukan di halaman rumah warga.

Namun sebelum itu, tepatnya pada Oktober 2019 lalu, 20 butir telur yang diduga telur ular kobra ditemukan di dalam sebuah rumah di Perumahan Bumi Karadenan, Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Saat itu, Tim Rescue Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor bergegas mendatangi sebuah bangunan yang sedang direnovasi, setelah mendapat laporan dari sang pemilik rumah.

Berikut 4 teror ular kobra yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia beberapa waktu belakangan dihimpun Liputan6.com:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sarang Kobra di Cibinong

Petugas menemukan telur ular kobra di perumahan di Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Sebanyak 20 butir telur yang diduga telur ular kobra ditemukan dalam sebuah rumah di Perumahan Bumi Karadenan, Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Selasa, 8 Oktober 2019.

Tim Rescue Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor bergegas mendatangi sebuah bangunan yang sedang direnovasi, setelah mendapat laporan dari sang pemilik rumah.

Tujuh orang petugas kemudian melakukan pencarian ular tersebut dan menemukan sebuah lubang yang diduga sebagai tempat persembunyian binatang reptil itu.

Saat mengamati lubang, mereka melihat gumpalan warna putih bercampur tanah. Setelah digali lebih dalam, mereka terkejut gumpalan warna putih itu ternyata telur ular.

"Kita temukan 20 butir telur ular terkubur dalam tanah di dalam rumah itu. Karena rumah itu kosong sedang direnovasi," kata Karu Rescue 1 Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, Arman M.

Arman meyakini telur-telur tersebut adalah ular kobra, karena sebelumnya pemilik rumah sempat melihat keberadaan ular jenis ini.

Namun kemudian, petugas tidak menemukan jenis ular mematikan ini meskipun telah menyisir sekitar rumah kurang lebih selama 5 jam, sejak Selasa siang.

"Ularnya belum ketemu. Kemungkinan sudah kabur," kata dia.

Petugas akhirnya meninggalkan lokasi dan membawa 20 butir telur ular itu. Ia telah mengimbau kepada pemilik rumah untuk berhati-hati dan segera melaporkan apabila kembali melihat ular tersebut.

"Kalau menemukan lagi kami siap mengamankan," jelas Arman.

 


Jember

Ilustrasi kobra (iStock)

Kemudian, puluhan ular kobra masuk di rumah warga yang berada di Perumahan Tegalbesar Permai 1 Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kondisi ini membuat warga resah dan ketakutan.

"Beberapa rumah warga sudah dimasuki ular kobra kecil, sehingga banyak yang ketakutan dan melaporkan kejadian tersebut ke petugas pemadam kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," kata Sri, salah seorang warga di di Perumahan Tegalbesar Permai 1 Jember, Jumat, 29 November 2019.

Teror puluhan ular kobra tersebut meresahkan warga karena masuk ke dalam kamar mandi, kamar tidur, ruang keluarga, dan dapur yang sudah berjalan hampir sepekan. Bahkan sebagian warga terpaksa membunuh ular kobra yang mencoba masuk ke rumah mereka.

"Warga menemukan sisa telur ular yang pecah di selokan dan ada bekas kulit ular, sehingga ada kemungkinan induk ular itu berkembang biak di salah satu tempat di perumahan," tutur Sri seperti dikutip dari Antara.

Ia meminta bantuan warga lain untuk melihat di sekitar rumahnya dan diketahui induk ular kobra tersebut berada di rumahnya, namun kulit telur-telur ular kobra tersebut berada agak jauh dari rumahnya, sehingga anak-anak ular kobra berkeliaran di perumahan.

"Induk ular tersebut panjangnya sekitar 2 meter dan ukurannya sebesar lengan orang dewasa, Petugas PMK segera menangkapnya dan diduga itu merupakan induk dari puluhan ular kobra yang berkeliaran di kawasan Perumahan Tegalbesar Permai 1," jelas Sri.

Sebagian ular kobra yang ditangkap warga dan petugas terpaksa dibunuh karena dinilai membahayakan keselamatan warga setempat, namun ada juga yang dilepas di areal persawahan di sekitar perumahan.

Informasi yang dihimpun di lapangan, sebanyak 30 ekor ular kobra berhasil ditangkap warga dan petugas di kawasan perumahan tersebut, namun warga masih tetap siaga pada malam hari untuk mengantisipasi adanya ular kobra yang masih berkeliaran dan masuk rumah warga setempat.

Sementara Komandan Regu pemadam kebakaran Jember Suharto mengatakan pihaknya mendapat laporan dari masyarakat terkait banyaknya berkeliaran ular kobra dan masuk ke rumah warga setempat.

"Kami berusaha menangkap ular kobra tersebut di beberapa rumah warga, agar tidak ada lagi yang membuat masyarakat di perumahan setempat resah dan takut," katanya.

 


Gunungkidul

Ilustrasi: ular Kobra Raja (Wikimedia Commons)

Kemunculan belasan anak ular kobra membuat resah warga Dusun Kepek I, RT 6, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Anakan ular kobra ini tidak hanya masuk ke pekarangan, namun hingga ke dalam rumah warga.

Kepala Dusun Kepek I, Sukirno mengatakan bahwa kemunculan anakan ular kobra ini tidak hanya terjadi kali ini saja.

Sejak empat tahun belakangan, fenomena kemunculan anakan ular kobra berukuran sekitar 30 sentimeter ini selalu terjadi setiap tahun.

"Biasanya datang tiap bulan November sampai Desember awal. Ular sudah ada sejak 2016 kita anggap seperti biasa. Lalu tahun 2017 berlanjut bahkan waktu itu menangkap 32 ekor anakan kobra. Tahun 2018 ditangkap 17 ekor anakan kobra. Empat hari terakhir sudah ditemukan 11 ekor anakan kobra," ujar Sukirno, Rabu, 4 Desember 2019.

Sukirno menerangkan sejumlah cara telah dilakukan untuk menangani masalah ular kobra tersebut. Termasuk memanggil pawang ular. Tak hanya itu, bantuan paranormal pun disebut Sukirno pernah dilakukan demi mengusir anakan ular kobra itu.

Sukirno mengungkapkan sejak awal kemunculannya di tahun 2016 hingga saat ini pihaknya belum pernah menemukan indukan ular kobra.

Sukirno menambahkan kemunculan anakan ular kobra ini membuat warga resah. Selain mengancam anak-anak kecil, anakan ular kobra pun acap kali masuk dan bersembunyi di rumah warga.

Munculnya anakan ular kobra ini bahkan sempat membuat satu keluarga mengalami trauma. Warga tersebut memilih mengungsi ke rumah mertua karena takut dengan kemunculan anakan ular kobra tersebut.

"Satu keluarga mengungsi dari sini. Kebetulan punya anak kecil. Kemarin anakan ular kobra masuk sampai kamar mandi rumahnya. Mungkin trauma akhirnya memilih ngungsi ke mertuanya," tutup Sukirno.

 


Citayam

Puluhan ular kobra mengusik warga Citayam. (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

Puluhan anak ular kobra muncul di permukiman warga Perumahan Royal Citayam Residence, Desa Susukan, Kecamatan Citayam, Kabupaten Bogor. Anakan ular ini ditemukan di halaman rumah warga.

Anakan ular kobra ini pertama kali diketemukan warga Rabu 4 Desember 2019 lalu. Awalnya masyarakat melihat 3 ekor anak kobra sedang meliuk-liuk di depan rumah samping musala sekitar pukul 16.00 WIB.

"3 ekor anak ular itu berhasil ditangkap warga," kata Hari Cahyo Ketua Pagayuban Warga Perumahan Royal Citayam Residence, Minggu, 8 Desember 2019.

Keesokan harinya, warga kembali digegerkan dengan penampakan 5 ekor anak ular berwarna hitam dan panjang 30 sentimeter di teras musala dan halaman rumah.

"Anak ular kobra ini tidak hanya dijumpai di depan rumah, tapi juga di teras rumah dan musala," beber Hari.

Teror ular ini membuat warga ketakutan. Mereka khawatir anakan ular kobra yang diperkirakan berusia 2 bulan ini akan menyerang anak-anak ketika sedang bermain.

Sejak ular-ular menyerang perumahan itu, kegiatan belajar membaca Alquran di musala pun diliburkan sementara. Karena itu, warga berinisiatif pemburuan anak ular kobra dengan melibatkan petugas Damkar dan pawang ular.

"Karena warga sudah resah, kami datangkan petugas Damkar dan dari komunitas reptil untuk memburu ular khususnya indukan," kata Hari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya