Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan bahwa implementasi Making Indonesia 4.0 akan memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk memajukan perekonomian nasional. Peluang tersebut tentunya harus dimanfaatkan tidak hanya industri besar, namun juga oleh industri kecil dan menengah.
Dia mengungkapkan, apabila seluruh sektor industri kecil dan menengah mampu mengimplementasikan industri 4.0, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin tinggi. Adapun sumbangsih diberikan sektor IKM terhadap pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 10 persen.
"Jadi ada value added dari teknologi industri 4.0 nilai tambah bisa mencapai 10 persen apabila industri kecil menengah ini betul-betul bisa memanfaatkan teknologi 4.0," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dia menambahkan, selama ini sektor industri kecil dan menengah sendiri cukup berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Berkaca pada krisis 1998, industri inilah yang tidak terdampak sama sekali.
"Pada 1999 kita liat pasca krisis ekonomi ditemukan bahwa industri kecil dan menengah merupakan salah satu dari sedikit industri yang bisa bertahan," katanya.
Nyatanya, kondisi ini tidak hanya dirasakan di Indonesia saja. Melainkan seluruh industri kecil menengah di negara-negara lain pun demikian.
"Industri kecil dan menengah merupakan dari kegiatan ekomi dari sebuah negara," tandasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 10 Persen Jika Terapkan Industri 4.0
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyebut salah satu dampak positif revolusi industri 4.0 ialah dapat mengkerek pertumbuhan ekonomi.
Kata dia, menurut riset atau laporan konsultan McKinsey, industri 4.0 diharapkan dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 1-2 persen.
"Industri 4.0 diharapkan bisa tambah 1-2 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia atau setara USD 150 miliar berdasarkan laporan McKinsey," tutur dia di kantornya, pada Senin 14 Oktober 2019.
BACA JUGA
Benar saja, dalam laporan McKinsey yang bertajuk Unlocking Indonesia's Digital Opportunity, dengan ekonomi digital yang semakin mapan, RI akan menikmati efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Misalnya saja diungkapkan, jika Indonesia berhasil merangkul digitalisasi dengan baik, maka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) akan tumbuh hingga 10 persen di tahun 2025, yakni setara dengan USD 150 miliar seperti diutarakan Airlangga.
"Ekonomi digital akan meningkatkan produktivitas di banyak sektor dan memperluas partisipasi ekonomi bagi semua segmen populasi di Indonesia," papar laporan McKinsey tersebut.
Adapun dengan perkembangan teknologi digital yang kian cepat, Menperin Airlangga berharap Indonesia dapat bertransformasi menjadi negara yang banyak melahirkan suatu inovasi.
"Dari negara berbasis komoditas diharapkan kedepan bisa menjadi negara berbasis inovasi," jelasnya.
Advertisement