Liputan6.com, Jakarta - Pengakuan Muhammad Taufik (32), atlet asal Tasikmalaya peraih medali emas dari cabang olahraga triathlon dan modern pentathlon di SEA Games 2019, yang sempat naik angkatan Umum saat kembali ke Tanah air viral di jagad maya.
Sejumlah pihak menyayangkan tidak adanya sambutan meriah bagi Taufik yang harusnya mendapatkan apresiasi atas prestasinya mengharumkan nama bangsa. Terkait itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberi klarifikasi.
Advertisement
Dia membantah kalau pemerintah daerah (Pemda) atau KONI Jabar menelantarkan atlet peraih dua medali itu.
"KONI Jawa Barat sudah mengkoordinasikan jadwal pengantaran kepulangan, seperti halnya pemulangan atlet2 polo air Indonesia asal Jabar ke kota/kabupaten masing-masing,” ucap Ridwan Kamil dalam akun Instagramnya, yang diunggah Rabu (11/12/2019).
Menurut dia, tindakan Taufik yang naik angkutan umum dari Bandung menuju ke kampung halamannya di Cimanggu, Desa Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya itu, atas kemauannya sendiri. Pria yang biasa disapa Emil itu juga mengatakan kalau Taufik pulang diam-diam, tanpa berkoordinasi dengan pihak KONI daerah.
"Atlet yang bersangkut pergi diam-diam sehari lebih awal dari jadwal, karena sakit dan berinisiatif tidak menyampaikan kepulangannya,” ucap dia.
Emil membantah kalau pihaknya tidak mempedulikan para atlet asal Jabar yang mengukir prestasi di ajang internasional. Untuk even SEA Games tahun ini, mantan Wali Kota Bandung itu mengaku telah menganggarkan bujet cukup besar untuk memberikan apresiasi bagi mereka yang berhasil membawa pulang medali.
"Pemprov Jawa Barat melalui KONI memberikan uang 10 juta saat keberangkatan kepada masing-masing atlet menambahi bekal dari Kemenpora. Dan Insya Allah akan memberikan apresiasi berupa uang kadeudeuh total 3 miliar kepada seluruh atlet SEA Games dan atlet Paragames asal Jawa Barat,” ucap dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Wagub Uu Minta Maaf
Berbeda dengan Emil, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memilih untuk meminta maaf kepada Taufik dan masyarakat Jabar.
"Saya sebagai Wakil Gubernur Jabar menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini, Atlet yang telah harumkan nama bangsa ternyata pulang harus naik angkutan umum. Saya sesalkan kejadian ini terjadi," ucap Uu kepada wartawan, Selasa (10/12/19).
Uu mengaku akan berkordinasi dengan KONI dan dinas terkait agar hal ini tidak terulang. Apalagi masih bayak atlet asal Jawa Barat yang masih berada di Filipina. Uu juga menyampaikan apresiasinya untuk Kapolres Tasikmalaya yang dengan sigap menjemput atlet asal Desa Cimanggu itu.
"Saya akan kordinasi dengan KONI dan dinas terkait agar atlet berprestasi yang harumkan nama bangsa mendapat penghargaan, benar-benar berjasa," tambah Uu.
Advertisement
Dijemput Mobil Satlantas Polres Tasik
Taufik diketahui baru saja bertanding di kejuaraan SEA Games 2019 Filipina dan berhasil menyumbang medali emas untuk Indonesia. Yang disayangkan, sekembalinya ke Tanah Air, tidak ada sambutan meriah yang didapat Taufik.
Kabar kepulangan Muhammad Taufik itu sampai ke telinga Kapolres Tasikmalaya AKBP Dony Eka Putra. Dia pun memerintahkan anggotanya untuk menjemput atlet yang telah mengharumkan nama Kabupaten Tasikmalaya itu.
Demi menyambut atlet peraih dua medali ini, Doni menyulap kantornya dengan tampilan menarik. Layaknya acara syukuran, dia menyiapkan berbagai sajian makanan disajikan di meja panjang berukuran besar. Ada aneka olahan daging ayam, daging sapi, ikan hingga sayur-mayur.
Dony mengatakan, awalnya dia tidak tahu kalau Taufik akan kembali ke Tasik dengan angkutan umum. Dia hanya mendapat kabar kalau atlet kelahiran Tasikmalaya itu bakal kembali Senin kemarin.
"Kapolsek bilang mau menjemput Taufik. Saya tanya di mana jemputnya. Dia bilang nanti turun di depan Polres,” kata Dony saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (10/12/2019).
Dony, yang mengetahui Taufik kembali dengan angkota umum dari Kota Bandung terkejut. Dia pun mengaku langsung memerintahkan jajarannya untuk mencari angkutan umum yang ditumpangi Taufik, dan meminta agar dia dipindahkan ke mobil polisi. Singkat cerita, mobil Elf yang ditumpangi Taufik pun akhirnya ditemukan di kawasan Cilawu, Garut.
"Saya panggil Anggota lantas, kamu jemput nanti pindahin ke mobil lantas, jangan turun di depan kantor pakai mobil elf,” ucap dia.
Dony mengatakan, penyambutan ini semata-mata bagian dari apresasi yang diberikan institusi kepolisian kepada seorang pemuda Tasikmalaya karena mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
"Paling tidak kita sambut di polres ajak ngobrol, ajak makan malam untuk memberikan apresiasi kepada dia. Kami bangga dia dapat dua mendali. Satu emas dan satu lagi perunggu kan,” ucap dia.