Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat diimbau untuk tidak menerobos palang kereta api. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk berhenti dan tidak memaksakan lewat meski kereta api masih jauh.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB dan Linmas), Eddy Christijanto saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (11/12/2019).
Advertisement
Eddy mengimbau masyarakat kalau sampai aba-aba ada sirene dari palang pintu untuk berhenti dan jangan dipaksakan walau kereta api masih jauh. Masyarakat juga diimbau untuk mengikuti petugas yang ada di lokasi terutama untuk persimpangan yang tidak ada palang pintu dan penjaga.
Sebelumnya remaja berinisial RB (15) meninggal dunia karena tertabrak di palang pintu kereta api (KA) Kalibutuh/Asem Bagus pada Selasa malam 10 Desember 2019.
Berdasarkan keterangan dari petugas palang pintu KA, sekitar kurang lebih lima menit sebelum kereta api lewat sebagai palang pintu sudah ditutup dan petugas memberi isyarat kepada seluruh pengguna jalan hendak melintas kalau kereta api akan segera melintas.
Kemudian selang beberapa menit kereta api communter jurusan Lamongan menuju Stasiun Pasar Turi sudah mulai terlihat mendekati perlintasan palang pintu Kalibutuh. Akan tetapi, tanpa diketahui oleh petugas ada kendaraan roda dua dari arah utara yang tiba-tiba menerobos palang pintu. Sedangkan untuk kereta api sudah melintas.
"Korban setelah dievakuasi langsung dibawa ke kamar jenazah Dr Soetomo menggunakan ambulan PMI," dikutip dari keterangan tertulis.
Adapun petugas di lokasi antara lain BPB Linmas, jajaran gabungan Poskoter Utara, Dinas Kesehatan TGC Utara, Kasatgas Tembok Dukuh, Kasatgas Asem Rowo, PMI, BKO Tembok Dukuh, BKO Asem Rowo, BKO Gundih, BKO Bubutan, Praja Bubutan, Polsek Asem Rowo, Unit Laka Lantas Polsek Bubutan, tim sweeper, dan tim infafis Polrestabes Surabaya.