Liputan6.com, Jakarta - Masih banyak orang yang menganggap batuk darah merupakan tanda seseorang terkena santet. Namun, kejadian ini sesungguhnya bisa jadi salah satu gejala penyakit paru seperti tuberkulosis (TBC/TB).
"Batuk darah adalah suatu keadaan di mana seseorang mengeluarkan darah dari saluran pernapasannya. Saluran napas bagian bawah biasanya," kata dokter spesialis paru departemen pulmonologi dan kedokteran respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Persahabatan Fathiyah Isbaniah.
Advertisement
Fathiyah mengatakan bahwa ada banyak penyebab batuk darah. Misalnya karena infeksi atau non-infeksi. Hal ini terjadi karena pecahnya pembuluh darah di paru atau jaringan sekitarnya.
"Bisa karena pembuluh darahnya rapuh akibat infeksi atau ada sesuatu hal misalnya pembuluh darahnya rapuh karena vaskularisasi karena ada tumor dan lain-lain," kata Fathiyah ketika dihubungi Health Liputan6.com pada Rabu (11/12/2019).
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Batuk Darah Tak Cuma Karena TB
Selain itu, bukan hanya tuberkulosis saja yang bisa menyebabkan seseorang mengalami batuk darah. Kondisi seperti infeksi, pneumonia, radang paru, atau jamur juga pun bisa membuat seseorang mengalami hal ini.
Bahkan, bekas TB pun juga bisa menimbulkan batuk darah. Walaupun begitu, tidak semua penderita tuberkulosis akan mengalami batuk darah.
"Kalau lesinya mengenai paru-parunya dan pembuluh darah di sekitarnya, membuat hal tersebut menjadi rapuh yang menimbulkan batuk darah."
Fathiyah sendiri menegaskan bahwa tuberkulosis bisa diobati. Hanya saja, meski sudah tidak perlu mengonsumsi obat-obatan lagi, mereka yang sudah sembuh harus waspada kekambuhan karena adanya bekas TB.
Maka dari itu, mereka yang sudah pernah terkena penyakit ini haruslah menjaga gaya hidup sehat misalnya dengan tidak merokok dan menjauhi minuman beralkohol.
Advertisement