Remaja Ini Asah Kecerdasan Interpersonal dengan Aktif Berorganisasi dan Belajar Bahasa Asing

Kecerdasan seseorang tak dapat ditentukan hanya dari tingginya skor IQ atau nilai ujian seseorang pada mata pelajaran tertentu.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 11 Des 2019, 18:32 WIB
Doc: Istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Kecerdasan seseorang tak dapat ditentukan hanya dari tingginya skor IQ atau nilai ujian seseorang pada mata pelajaran tertentu. Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi juga merupakan salah satu jenis kecerdasan yang dikenal dengan istilah kecerdasan interpersonal.

Kecerdasan ini membantu orang dalam berinteraksi dan bekerja dalam tim. Dimas Dianando Raynard Putra mengasah kecerdasan tersebut dengan terjun di OSIS dan kursus berbagai bahasa asing.

Remaja cerdas yang duduk di bangku SMA ini merasa perlu mengasah kemampuannya dalam berkomunikasi. Ia mengaku bahwa semula dirinya adalah sosok yang dikenal pendiam.

“Aku sebenernya lebih nyaman ngerjain sesuatu sendiri, nggak terlalu banyak ngomong. Tapi aku tahu di dunia kerja itu kita perlu komunikasi sama orang,” ungkap remaja yang tekun belajar bahasa Thailand ini.

 

 


Selanjutnya

Doc: Istimewa

Sejak duduk di bangku SMP, Dimas sudah terlibat aktif di OSIS. “Awalnya masuk OSIS itu coba-coba, tapi aku nggak berani ngomong sama orang, harus orang yang mulai percakapan dulu. Aku susah juga untuk akrab di lingkungan baru,” ujar Dimas.

Namun ia menempa dirinya untuk berani keluar dari zona nyaman. Perlahan Dimas beradaptasi dan mengajak teman-teman dari OSIS untuk bertukar pendapat. Lambat laun, ia menjadi sosok yang terbuka.

“Tantangan tersendiri pas ngobrol sama orang yang pikirannya nggak sama dengan kita,” kata laki-laki kelahiran Oktober ini.

Inisiatif Dimas untuk keluar dari zona nyaman, membuatnya merasakan sejumlah manfaat seperti belajar berinteraksi, negosiasi, belajar kerja lapangan, dan penyesuaian diri,” ujarnya.

 

 


Selanjutnya

Doc: Istimewa

Dimas juga pernah merasa  pesimis saat beberapa orang menganggap program kerja OSIS yang dibuatnya mustahil terlaksana. “Nggak sedikit juga yang bilang aku tuh nggak bakal lolos jadi pengurus inti OSIS, tapi ternyata bisa. Aku sekarang pengurus inti,” tutur Dimas.

Lelaki belia yang mengidolakan sosok Alex Rendell yang berjiwa sosial tinggi dan peduli dengan lingkungan hidup ini mengungkapkan bahwa kesuksesan sebuah acara bukan hasil kerja satu orang saja.

“Semua orang sama-sama penting. Mereka semua yang bikin acaranya berhasil. Makanya perlu kemampuan interaksi,” kata Dimas.

 

 


Selanjutnya

Doc: Istimewa

Laki-laki yang bercita-cita untuk menjadi seorang diplomat ini sangat senang belajar berbagai bahasa asing, seperti Bahasa Inggris, Thailand, dan Prancis. Bagi Dimas, belajar bahasa asing bukan untuk menghilangkan semangat nasionalisme, justru membantu seseorang dalam bekerja dengan jaringan yang lebih luas di tingkat internasional.

“Remaja harus ikut banyak kegiatan. Aku di OSIS waktu ngadain kegiatan MPLS di situ jadi nambah teman baru, interaksi. Bisa belajar dari adik sama kakak kelas,” kata Dimas.

Ia mengajak anak-anak muda mulai berkecimpung ke dalam organisasi untuk menjalin pertemanan yang lebih luas dan melatih kemampuan interpersonal mereka. Dimas berharap kelak ia juga dapat menjadi orang yang mampu memberi dampak positif pada orang lain.

“Walaupun kecil, aku mau bisa kasih dampak ke lingkungan lewat hal-hal yang aku suka dan kerjakan,” tutup remaja penyuka dunia fashion ini.

 

Penulis:

Patricia Astrid Nadia

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya