Masuk Musim Hujan, Sungai Cimanuk Dibersihkan dari Eceng Gondok

Untuk menghindari musibah banjir bandang, ratusan relawan gabungan di Garut, membersihkan Sungai Cimanuk dari eceng gondok.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 12 Des 2019, 14:00 WIB
Menggunakan perahu karet dan alat seadanya, sejumlah relawan tampak tengah membersihkan sumbatan Sungai Cimanuk akibat pertumbuhan eceng gondok (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Ratusan relawan gabungan Tagana, BPBD, Polres, TNI, dan lainnya melakukan pembersihan tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes) yang menutupi aliran Sungai Cimanuk, Garut, Jawa Barat.

Musibah banjir bandang yang meluluhlantakkan sebagian daerah Garut pada 2016 lalu ikut menyadarkan masyarakat untuk menjaga kelestarian Sungai Cimanuk.

Hal itulah yang membuat relawan terpanggil melakukan pembersihan. Belasan ton eceng gondok mulai dari sekitar Jembatan Copong, Jalan Sudirman, hingga Bendungan Copong, berhasil diangkut petugas relawan.

"Eceng gondok dibersihkan untuk mengantisipasi pendakalan sungai, apalagi menjelang datangnya hujan," ujar Ketua Tagana Kabupaten Garut, Sana Suntana, di sela kegiatan, Rabu (11/12/2019).

Menggunakan peralatan seadanya, mulai dari perahu karet, tali ikat tambang, dan lainnya, tumbuhan eceng gondok yang menutupi aliran sungai dibersihkan relawan, sehingga melancarkan aliran sungai.

Menurut dia, tanaman eceng gondok tumbuh secara alami mulai jembatan hingga bendungan Copong, tetapi lambat laun penyebarannya semakin mengkhawatirkan.

"Sekarang panjangnya mungkin bisa dua kilometer," kata dia.

Kondisi itu membuat masyarakat sekitar resah, seiring ancaman naiknya air sungai saat hujan tiba, akibat pertumbuhan eceng gondok, di salah satu titik sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut.

"Semoga dengan pembersihan ini, aliran sungai Cimanuk pun kembali lancar," kata dia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Garut, Tubagus Agus Sofyan, menambahkan, pertumbuhan eceng gondok berlangsung secara alami hingga menutupi aliran Sungai Cimanuk.

"Tiba-tiba saja ada eceng, jumlahnya terus bertambah setiap harinya," ujarnya.

Beberapa relawan yang diterjunkan ujar dia, merupakan gabungan dari BPBD, Tagana, Damkar, TNI, polisi, dan masyarakat ikut membersihkan eceng gondok.

"Nanti akan ditarik dulu ecengnya ke Bendungan Copong," kata dia.

Bahkan, untuk membuang sampah tumbuhan eceng gondok tersebut, lembaganya sengaja mengajak komunitas jip untuk mengangkut tanaman eceng.

"Terus akan ditarik ke pinggir menggunakan winch dari mobil jip," kata dia.

 


Berkah Tersembunyi

Sebelum dilakukan pembersihan, nampak jutaan tumbuhan eceng gondok, menutupi aliran sungai Cimanuk, Garut, Jawa Barat (Li[utan6.com/Jayadi Supriadin)

Tubagus menyatakan, jika diolah secara matang, tumbuhan eceng gondok bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, termasuk bahan kerajinan.

"Dipilah dulu mana yang bisa dipakai pakan dan kerajinan, sisanya akan dibuang," kata dia.

Melihat besarnya potensi eceng gondok yang akan diangkut, lembaganya memperkirakan jumlah eceng gondok yang akan diangkut mencapai belasan ton.

"Pembersihan dilakukan hingga eceng gondok tak kembali menutup Sungai Cimanuk," kata dia.

Sasa Saepuloh (45), warga RW 13 Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, mendukung kegiatan pembersihan eceng gondok itu. Bahkan, ia bersama beberapa warga, turun langsung memberikan bantuan.

"Ini demi keselamatan semuanya, khawatir nanti apabila hujan deras air akan naik karena terhalang eceng gondok," kata dia.

Fenomena pertumbuhan eceng gondok yang terbilang baru tersebut, mendadak sontak kegiatan pembersihan menjadi ajang tontonan warga.

Mereka sengaja menyemut di sekitar lokasi pembersihan eceng gondok, terutama di sepanjang jembatan Copong, Desa Haurpanggung, Tarogong Kidul, Garut.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya