Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang ini akan meresmikan Tol Layang Jakarta-Cikampek II atau Japek II Elevated sepanjang 36,4 km. Pasca diresmikan, jalan tol baru ini baru akan dibuka untuk umum beberapa hari kemudian untuk memastikan kesiapan pemakaian.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, pihak pengelola Tol Layang Jakarta-Cikampek akan mendapat keuntungan dengan difungsikannya jalan tol ini jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020, serta saat musim hujan.
"Pertama, dapat mempelajari perilaku pengguna tol. Kedua, dapat memeriksa kondisi saluran air yang sudah terpasang, apakah saat hujan, dapat menampung dan menyalurkan air hingga ke arah yang sudah dipasang dan tidak terjadi kebocoran atau sumbatan sepanjang saluran itu," jelasnya lewat pesan tertulis yang disampaikan kepada Liputan6.com, Kamis (12/12/2019).
Baca Juga
Advertisement
Djoko menerangkan, proses penyempurnaan dan perapian Jalan Tol Layang Japek II akan memakan waktu sekitar 1-2 bulan ke depan. Hal ini penting, mengingat sepanjang perjalanan tidak ada on/off ramp dan rest area.
Adapun fasilitas yang tersedia pada ruas Tol Layang Jakarta-Cikampek berupa 8 tangga darurat (emergency) yang dekat dengan lokasi putar balik atau U Turn. Selain itu, nanti juga disiapkan 4 lokasi parking bay yang masing-masing lokasi akan dibangun sepanjang 60 meter.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Persiapan Sebelum Beroperasi Komersial
Lebih lanjut, Djoko menyampaikan, Jalan Tol Layang Japek II ini menjadi ajang pembelajaran bagi semua, terutama bagi regulator dan operator dalam hal untuk memberikan rasa selamat, aman dan nyaman bagi penggunanya.
"Persiapan waktu untuk dioperasikan secara komersial harus benar-benar dimatangkan. Jangan sampai demi memenuhi dan menyenangkan pimpinan mengorbankan aspek keselamatan," imbuh dia.
Keselamatan di jalan tol disebutnya harus jadi perhatian utama semua pihak. Terlebih, angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya tidak pernah menurun secara berarti.
"Semoga penambahan kapasitas dan panjang jalan ini tidak akan menambah angka kecelakaan lalu lintas. Pilihan perjalanan tidak hanya dengan jalan tol, masih tersedia KA dan transportasi umum yang lainnya," tukas Djoko.
Advertisement