Liputan6.com, Jakarta CEO Uber Dara Khosrowshahi memberikan petuah bagi siswa yang baru lulus sekolah menengah tentang apa yang harus mereka pelajari saat duduk di bangku kuliah.
“Mulailah untuk belajar CIS (sistem informasi komputer) dan teknik,” kata Khosrowshahi, seperti mengutip laman CNCB, Kamis (12/12/2019).
Khosrowshahi sendiri mempelajari teknik saat kuliah di Brown University. Tak heran, jurusan serupa dia rekomendasikan kepada semua siswa terlepas dari mereka berencana untuk mengejar teknik sebagai karier atau tidak.
Baca Juga
Advertisement
Dia menilai kedua mempelajari kedua bidang tersebut dapat memudahkan Anda dalam memecahkan masalah. “Meskipun saya beralih dari teknik ke keuangan, teknik mengajarkan saya cara memecahkan masalah” katanya.
“Saya pikir itu bisa membantu, bukan hanya karena Anda akan berkarier di bidang tersebut, tetapi dengan apa pun yang Anda lakukan di keseharian Anda,” dia menandaskan.
Dia mengaku hal ini dirasakan saat di Uber dan perusahaan lain, termasuk Expedia saat menjadi CEO. “Bagi saya, untuk mengambil masalah bisnis yang kompleks, masalah sosial, dan mengambil kompleksitas dan memecahnya menjadi bagian-bagian komponen. Itu adalah bagian dari pola pikir teknik. Itu bagian dari pola pikir ilmu komputer, ”katanya.
Adapun Teknik dan ilmu komputer mendapat peringkat sebagai jurusan kuliah dengan bayaran tertinggi pada 2019, menurut laporan gaji perguruan tinggi PayScale.
Beberapa miliarder paling sukses di dunia dimulai sebagai insinyur perangkat lunak (software), termasuk Jack Dorsey, Mark Zuckerberg dan Elon Musk.
Reporter: Danar Jatikusumo
Saksikan video di bawah ini:
Jadi Miliarder Tunggal, Harta Pria Ini Setara Setengah PDB Negaranya
Majalah Forbes mencatat, ada sekitar 2.153 miliarder di dunia. Namun di Liechtenstein, sebuah negara kecil di Eropa tengah berpenduduk 38.547 orang ini hanya memiliki satu miliarder. Dia adalah Christoph Zeller.
Mengutip laman Businses Insider, Senin (9/12/2019), miliarder berusia 62 tahun ini memiliki total kekayaan senilai USD 3,1 miliar (Rp 43,4 triliun).
Baca Juga
Kekayaan tersebut berasal dari perusahaan pembuat gigi miliknya. Zeller menghabiskan 13 tahun sebagai CEO Ivoclar Vivadent AG. Namun kini dia tak lagi menjabat sebagai CEO, hanya sebagai anggota dewan pengawas dari perusahaan tersebut.
Ivoclar Vivadent AG menghasilkan penjualan sekitar USD 818 juta (Rp 11,4 triliun) pada 2018. Perusahaan tersebut kini mempekerjakan 3.505 orang, yang tersebar di 25 negara dan fasilitas produksi di Liechtenstein, Austria, Italia, Amerika, hingga Filipina.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 1923 yang memang dari awal memproduksi gigi tiruan. Kakek Zeller, Dr. Adolph Schneider membeli perusahaan tersebut pada tahun 1948 dan Zeller menjabat sebagai CEO dari tahun 1990 hingga 2003, menurut Forbes.
Fakta menarik lain dari Zeller adalah, dia ternyata memiliki kekayaan setara dengan setengah dari PDB negara tempat tinggalnya di Liechtenstein, mencapai USD 6,2 miliar (Rp 86,8 triliun).
Reporter: Danar Jatikusumo
Advertisement