Liputan6.com, Karawang - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan ekspor kendaraan pada 2024 bisa mencapai 1 juta unit atau lebih tiga kali lipat dari produksi saat ini. Adapun produksi otomotif saat ini baru menyentuh 300 ribu unit.
Hal ini disampaikan Jokowi saat melepas ekspor perdana 120 unit mobil pikap produksi Isuzu Traga ke Filipina. Dia mengaku sudah menyampaikan hal tersebut kepada Presiden Direktur PT Astra International Prijono Sugiarto.
Advertisement
"Saya minta sampaikan kepada seluruh keluarga besar otomotif, 2024 minimal satu juta (unit) harus keluar dari Indonesia," kata Jokowi di Pabrik Isuzu Plant Kawasan Industri Suryacipta Karawang Jawa Barat, Kamis (12/11/2019).
"Caranya gimana, enggak mau tahu. Yang jelas saya lihat Pak Prijono sudah salaman sama Menko (Perekonomian) dan Menperin, berarti sangat serius," sambungnya.
Mantan gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, saat ini nilai ekspor otomotif sebesar USD 8 miliar. Untuk itu, Jokowi berharap agar tahun berikutnya nilai ekspor bisa meningkat menjadi USD 24 miliar.
Agar nilai tersebut tercapai, maka lanjut Jokowi target ekspor harus mencapai 1 juta unit.
"Kita sering tak percaya diri, karena apa? Karena kerja enggak pernah pakai target yang terukur dan realistis. Saya yakin, insyaallah bisa terwujud. Defisit neraca dagang dan defisit neraca transaksi berjalan atau CAD bisa diatasi 4-5 tahun ke depan. Sehingga Indonesia bisa menjadi production hub bagi otomotif untuk diekspor ke semua negara," jelas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ekspor Isuzu Traga
Jokowi pun mengapresiasi PT Isuzu Astra Motor Indonesia yang mulai mengekspor 120 unit Isuzu Traga ke Filipina. Selanjutnya, Isuzu Astra menargetkan mengekspor 6.000 unit kendaraan pada 2020.
Mantan Wali Kota Solo itu menyatakan dalam tiga tahun ke depan Isuzu Astra tak hanya mengekspor ke satu negara saja. Namun, juga ke 20 negara yang berada di wilayah Afrika, Asia Timur, Timur Tengah, hingga Amerika Latin.
"Ini yang diharapkan oleh pemerintah, oleh negara ini. Ekspor kita semakin meningkat, semakin terus naik. Yang pada ujungnya kita berharap current account defisit kita mengecil dan semakin nantinya neraca perdagangan kita juga bisa surplus," ucap Jokowi.
Advertisement