Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang kabar kejahatan pecah ban dengan menggunakan air keras, viral di media sosial.
Kabar ini disebarkan oleh akun Facebook Riza Andy Noordy pada 11 Desember 2019. Akun ini mengunggah sebuah gambar ban yang bagian luarnya terkoyak.
Advertisement
Dalam gambar tersebut juga terdapat tulisan yang meminta warga waspada terhadap kejahatan baru tersebut.
"Modus perampokan terbaru,hati2 kalo di jalan ada botol aqua isinya penuh,jangan dilindas itu botol isinya air keras,apa bila kelindas botol pecah dan ban langsung meleleh dan perampok pun datang siap beraksi,tlg bantu share ke teman2 moga bermanfaat," demikian bunyi narasinya.
Selain itu, akun facebook Riza Andy Noordy juga menuliskan narasi dalam konten yang diunggahnya.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pemberitahuan Penting.
Seorang Perempuan,Mendengar bayi yang menangis di terasnya malam hari, dan dia menelpon polisi karena saat itu sudah larut malam, Dan dia merasa ada yang aneh…..polisi memberitahu dia, apapun yang terjadi, JANGAN buka pintunya.....Wanita tersebut kemudian mengatakan bahwa sepertinya bayi itu merangkak dekat jendela, dan wanita tersebut khawatir kalo bayi itu akan merangkak ke jalan & menyeberang.
Polisi bilang," Sudah ada polisi yang sedang menuju kesana, apapun yang terjadi, JANGAN buka pintu ”
Polisi tersebut memberitahu wanita itu bahwa sebuah rekaman pembunuhan merekam suara bayi menangis & menggunakannya sebagai tipuan.Wanita di dalam rumah akan berpikir bahwa ada seseorang yang menelantarkan bayinya di luar mereka. Polisi belum memastikan, tapi polisi sering mendapat telepon dari beberapa wanita yang mengatakan bahwa mereka mendengar tangisan bayi di luar rumah mereka ketika mereka sedang sendiri di rumah pada malam hari.
Juga dengan air yang bocor !!!Jika anda bangun di tengah malam & mendengar semua keran di luar rumah anda terbuka / anda berpikir ada pipa yang bocor, JANGAN KELUAR UNTUK MEMERIKSANYA !Ada orang yang sengaja membuka semua keran di luar rumah anda sehingga anda akan keluar untuk memeriksa & kemudian orang itu mulai menyerang anda. Tetaplah waspada, jaga diri anda, dan hubungi tetangga anda !
Ada juga rumah yg meteran listriknya dimatikan...Ketika keluar ditodong kmd dirampok rumahnya...
Saya Mohon Tolong teruskan pesan ini.Artikel ini sebaiknya ditanggapi secara serius karena, Modus tangisan bayi di sebutkan “ adalah modus baru pelaku kejahatan.Saya menyarankan anda untuk meneruskan pesan ini kepada semua orang yang anda kenal. Ini mungkin bisa menyelamatkan nyawa seseorang.
"Sebuah lilin tidak akan redup jika lilin tersebut digunakan untuk menyalakan lilin yang lain.."
Terima kasih 🙏
Copas### grup K2 TNI-POLRI," tulis akun facebook Riza Andy Noordy.
Konten yang diunggah akun facebook Riza Andy Noordy telah 45 kali dibagikan dan mendapat 27 komentar warganet.
Penelusuran Fakta
Setelah ditelusuri, kabar tentang kejahatan pecah ban dengan menggunakan air keras ternyata tidak benar.
Informasi ini dikutip dari situs Liputan6.com dengan judul artikel "Dinding Ban Hancur Bukan karena Air Keras, tapi...".
Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari ini, ramai beredar informasi melalui broadcast di grup-grup aplikasi percakapan, terkait modus air keras yang ditaruh di botol plastik. Ketika botol tersebut dilindas mobil, ban akan rusak karena terkena air keras.
Dalam foto yang juga tersebar di broadcast tersebut, kerusakan ban akibat air keras itu cukup parah, dengan dinding ban yang pecah dan hancur.
Lalu, benarkah air keras bisa membuat kerusakan parah di ban?
Dijelaskan Zulpata Zaenal, Proving Ground Manager PT Bridgestone Tire Indonesia, air keras memang bisa merusak ban, tetapi hanya bagian yang terkena air kerasnya saja. Namun, jika melihat gambar yang tersebar, dinding ban memang rusak, tapi tapak ban masih mulus.
"Kalau lihat kerusakan, itu bukan karena cairan kimia. Kalau kerusakan ban tersebut, istilahnya bleeding CBU (Cord Broken Up), karena ban dijalankan terus-menerus dalam keadaan kurang angin," jelas Zulpata ketika dihubungi Liputan6.com, Selasa (17/10/2017).
Lanjut pria ramah ini, ketika tekanan angin di ban kurang dan tetap jalan, maka dinding ban bakal kelelahan. Akibatnya, karet hangus dan benang ban bakal putus.
"Kalau misalkan ada botol diisi dengan air keras, pasti telapaknya juga kena, dan di gambar tapaknya sangat mulus. Air keras juga tidak bisa ditaruh di botol plastik biasa, harus botol kaca atau botol plastik khusus," tegasnya.
Selain itu, pihak kepolisian juga membantah adanya kabar tentang kejahatan pecah ban dengan menggunakan air keras.
Informasi ini dikutip dari situs kompas.com dengan judul artikel "Polisi Sebut Kejahatan Pecah Ban dengan Botol Isi Air Keras Hoaks".
JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari ini beredar informasi melalui pesan berantai dalam grup-grup percakapan mengenai modus kejahatan botol plastik berisi air keras yang membuat ban mobil pecah atau meleleh jika melindasnya.
"hati-hati kalau liat di jalan ada botol plastik, jangan digilas. Di dalamnya isi air keras. Ditabrak botolnya pecah kesiram ban mobil. Seperti ini bannya robek," demikian isi pesan berantai yang beredar di grup-grup percakapan tersebut.
Dalam pesan berantai itu disebutkan pula kawasan yang sering menjadi lokasi target. "Ini kejadian di pintu keluar Tol Puri Kembangan masih ada 3 orang yang kena. Jangan lindas botol di jalan karena diisi air keras atau paku. Awas jebakan."
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Kembangan, Jakarta Barat, Kompol Supriadi mengatakan bahwa belum ada warga yang melapor menjadi korban kejahatan dengan modus air keras dalam botol tersebut.
"Informasi ini kami terima kemarin dan tidak ada laporan terkait hal itu," ujar Supriadi, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/10/2017).
Supriadi memerintahkan anggotanya menyelidiki informasi terkait modus kejahatan tersebut.
"Dari penyelidikan anggota, tidak ditemukan kejadian ini," sebutnya. Supriadi memastikan pesan berantai tentang botol berisi air keras itu adalah hoaks. "Iya hoaks. Kalau ada perkembangan nantinya pasti kami informasikan kepada masyarakat," ujar Supriadi.
Advertisement
Kesimpulan
Tidak ada aksi kejahatan pecah ban dengan menggunakan air keras. Pihak kepolisian hingga kini belum menemukan adanya kasus tersebut.
Narasi yang disampaikan oleh akun facebook Riza Andy Noordy tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.