Bertemu Ular, Lakukan Teknik STOP

Ada baiknya masyarakat juga mengetahui tentang teknik STOP yang bisa dilakukan ketika bertemu ular

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Des 2019, 20:00 WIB
Warga menunjukkan anak kobra di Kampung Baru, Kelurahan Cakung Barat, Cakung Jakarta Timur, Kamis (12/11/2019). Warga Kampung Baru, Cakung Barat digegerkan oleh penemuan sarang ular jenis kobra Jawa pada Rabu (11/12/2019) di lahan kosong samping salah satu rumah. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari ke belakang, masyarakat di berbagai wilayah Indonesia dihebohkan dengan kemunculan ular kobra. Warga dibuat was-was apabila hewan melata ini tiba-tiba muncul di lingkungannya.

Aji Rachmat, Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia mengungkapkan bahwa ada sebuah strategi yang bisa dilakukan seseorang ketika bertemu dengan ular. Caranya adalah dengan "STOP" atau "Silent, Thinking, Observe, Prepare."

"Silent tuh diam, tidak boleh bergerak. Bicara boleh, memberitahu temannya boleh tetapi badan ke bawah tidak boleh bergerak. Karena ular itu merespons gerakan," kata Aji ketika dihubungi oleh Health Liputan6.com pada Kamis (12/12/2019).

"Jadi harus diam, mau piton, mau kobra, harus diam."

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Lakukan Teknik STOP

Ilustrasi: ular Kobra Raja (Wikimedia Commons)

Setelah diam, tahap berikutnya adalah "thinking" atau berpikir. Di sini, seseorang harus mencoba mengidentifikasi ular apa yang dia hadapi. Apakah berbahaya atau tidak.

"Karena beda spesies beda teknik. Beda cara dia memegang," ujarnya.

Kemudian, di tahap "observe" carilah apakah ada benda yang bisa membantu untuk memegang atau mengangkat ular tersebut. Selain itu, perhatikan juga lingkungan sekitar apabila ingin berpindah atau mundur.

Terakhir adalah "prepare" atau mempersiapkan, serta melakukan aksi yang telah dipersiapkan sebelumnya, baik itu mengejar, menangkap, atau mundur.

"Yang jelas pakai alat kalau mau memegang. Ada panduannya. Kalau ukuran kecil 50 sentimeter atau di bawah 70 sentimeter sebaiknya tidak pegang ekor, langsung angkat saja ularnya pakai tongkat," kata Aji.

Sementara, apabila mereka berukuran di atas satu meter, baru diperbolehkan memegang ekor. Hal ini dilakukan karena jarak kepala menuju ekor tidak terlalu dekat.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya