Liputan6.com, Jakarta - Sekretariat Bersama (SEKBER) yang terdiri dari Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga), Asosiasi Pilot Garuda (APG) dengan lkatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) mengeluarkan pernyataan sikap.
Ini terkait beberapa isu yang saat ini tengah terjadi di tubuh maskapai. Pernyataan tersebut dibacakan oleh salah satu pengurus APG, Capt Edward Hutabarat.
“Menyikapi pemberitaan yang saat ini beredar terkait dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan dalam rangka menyambut Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019/2020, kami dengan ini menyatakan hal-hal sebagai betikut,” kata Edward, di Resto Pulau Dua, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Baca Juga
Advertisement
Edward melanjutkan, sekber menyampaikan dan mengajak seluruh karyawan agar bersatu dan menghilangkan semua perbedaan, silang pendapat, dan menghentikan semua perdebatan yang tidak perlu.
“Serta menyerahkan semua proses kepada aparat penegak hukum dan pemerintah selaku pemegang saham,” ujarnya.
Poin selanjutnya, Edward menyebutkan bahwa sekber mendukung penuh Manajemen Garuda Indonesia yang sudah ditunjuk oleh Pemerintah untuk tetap terus menjalankan operasional dan layanan Garuda Indonesia sebaik-baiknya dan mempersiapkan RUPS tangal 22 Januari 2020.
“Sekber bersama-sama seluruh Karyawan Garuda Indonesia tetap berkomitmen akan memberikan layanan terbaik dan menjaga operasional dengan tetap mengutamakan keselamatan penerbangan,” ujarnya.
Dia menambahkan, sekber juga berterima kasih kepada semua pihak yang terus memberikan dukungan dan selalu setia menggunakan layanan Garuda Indonesia.
“Sekber mengharapkan doa dari seluruh rakyat Indonesia untuk kebaikan Garuda Indonesia kedepan,” tutupnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dirut Baru Garuda Indonesia Harus Punya Integritas Tinggi
Upaya bersih-bersih Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Garuda Indonesia (Persero) terus digeber Menteri BUMN Erick Tohir.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi VI DPR Faisol Riza selaku mitra kerja Kementerian BUMN pun mengapresiasi kinerja Erick Tohir. Oleh karena itu, kata Faisol meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencari sosok yang lebih kuat untuk pengganti Ari Askhara sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Dengan begitu, kata Faisol tak lagi terulang kasus-kasus seperti yang saat ini terjadi.
"Garuda harus segera diatasi dengan menunjuk orang baru yang lebih tepat, memiliki integritas tinggi, lebih kuat dan lebih cepat," tegas dia di Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Soal beredar nama salah satu calon Dirut Garuda Indonesia yakni Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo, Faisol Riza mengaku tak menutup kemungkinan karena semua yang berpotensi pasti akan dibidik Meneg BUMN Erick Tohir dalam rangka memperbaiki dosa-dosa yang ada di BUMN Garuda.
“Yang bagus bagus pasti dilirik Meneg BUMN. Termasuk beredarnya nama Pak Juliandra Nurtjahjo, tentu akan dipelajari oleh pak Erick,” jelasnya.
Advertisement
Capaian Citilink
Sementara Maskapai berbiaya hemat Citilink yang dipimpin Juliandra sendiri didapati pernah mendapatkan dua penghargaan dalam ajang Anugerah BUMN 2018 tahun lalu.
Selain itu, Citilink Indonesia juga pernah menyabet dua penghargaan membanggakan yaitu peringkat kedua dalam Kategori Tata Kelola Perusahaan (GCG) Terbaik, Anak Perusahaan BUMN, sedangkan Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo meraih The Best CEO BUMN, Anak Perusahaan BUMN dalam Kategori Driving Excecution.
Citilink Indonesia sendiri juga pernah menerima tiga penghargaan dalam ajang Revolusi Mental BUMN 2018 yang diselenggarakan pada April 2018 lalu.
Sebelumnya Erick juga mengganti hampir seluruh direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang terlibat penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton juga kena pecat adalah I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Askhara (Direktur Utama Garuda), Iwan Joeniarto (Direktur Teknik dan Layanan Garuda), Mohammad Iqbal (Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha), dan Heri Akhyar (Direktur Capital Human)