Mensos Pastikan 49 Korban Konflik Sampang Terima BPNT dan PKH

Menteri Sosial Julari P Batubara memastikan sebanyak 49 korban konflik sampang mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan.

oleh Gilar Ramdhani pada 13 Des 2019, 10:15 WIB
Mensos Juliari P Batubara di sela-sela kegiatan Peningkatan Kapasitas Pendamping BPNT 2019, di Hotel Vasa, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/12)

Liputan6.com, Surabaya Menteri Sosial Julari P Batubara memastikan sebanyak 49 korban konflik sampang mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan. Untuk itu, mereka menerima kartu keluarga sejahtera sebagai bentuk telah masuk dalam program bantuan pemberdayaan pemerintah.

Penyerahan kartu tersebut dilakukan secara simbolik oleh Mensos Juliari P Batubara di sela-sela kegiatan Peningkatan Kapasitas Pendamping BPNT 2019, di Hotel Vasa, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/112).

"Setelah dilakukan validasi terhadap pengungsi korban konflik Sampang di kabupaten Sidoarjo. Dari 66 pengungsi yang masih tinggal sebanyak 49 memenuhi syarat mendapatkan bantuan," kata Mensos Juliari.

Mensos berharap penyitas atau korban konflik sampang dapat diterima dan mambaur dengan masyarakat lainnya sehingga mereka dapat menata kembali kehidupannya. Untuk itu, ia berharap Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dapat melakukan pendampingan kepada para penyitas tersebut.

"Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat. Mari bersama-sama kita bersatu untuk membangun Indonesia maju dan sejahtera. Tidak ada lagi konflik," tambah mensos.

Pada kesempatan itu juga, Mensos Juliari juga menyampaikan bahwa nilai Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang sebelumnya Rp110 ribu per KPM per bulan akan naik menjadi Rp150 ribu per KPM per bulan pada 2020. Rencana kenaikan tersebut disambut baik oleh KPM.

Himbauan Mensos untuk Para KPM-KUBE

 

 

Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara secara simbolis memberikan bantuan Kredit Usaha Rakyat Bagi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Surabaya.

 

Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara mengimbau keluarga penerima manfaat (KPM) penerima bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang sudah mandiri agar tak lagi menerima bantuan (graduasi). Dengan demikian, KPM lain yang kurang mampu bisa mendapatkan bantuan KUBE.

Mensos Juliari mengungkapkan hal itu saat berdialog dengan KPM ketika mengunjungi agen e-Warong Sambikerep Sukses, Jalan Dukuh Kapasan I, Sambikerep, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 12 Desember 2019.

Pemberian bantuan KUBE kepada KPM yang belum graduasi agar tercipta rasa keadilan. Hal ini sejalan dengan sila kelima Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Kalau pendapatannya sudah lebih baik, tidak usah dibantu lagi. Biar bisa membantu mereka yang kehidupannya belum baik,” ujar Mensos Juliari.

Pada dialog tersebut Mensos Juliari juga mendapati adanya kerusakan mesin pembayaran di agen e-Warong Sambikerep Sukses. Mensos langsung menginstruksikan Bank BRI agar segera mengganti.

Selain itu, Mensos Juliari juga menyemangati para pendamping agar bekerja maksimal. Peran mereka sangat penting dalam menyukseskan penyaluran bantuan dan mendorong KPM graduasi.

“Yang kalian lakukan adalah tugas mulia. Dalam arti mendampingi keluarga bantuan sosial untuk meningkatkan kehidupan mereka,” katanya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya