Liputan6.com, Jakarta - Toyota Raize menjadi idola baru di Jepang. Itu dibuktikan lewat penjualan yang mencapai 32 ribu unit dalam kurun waktu satu bulan.
Menurut Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy, inden Toyota Raize yang terjadi di Jepang mencapai 6 bulan.
"Raize di Jepang responnya sangat bagus, saya satu atau dua minggu ke Jepang, informasi di sana, inden untuk Raize hingga 6 bulan. SPK (surat pemesanan kendaraan) yang sudah masuk sekitar 30.000-an," katanya di SCBD, Jakarta, Kamis (12/12) malam.
Baca Juga
Advertisement
Saat disinggung kemungkinan hadirnya Toyota Raize di Indonesia, Anton menegaskan pihaknya saat ini tengah melakukan studi. "Sabar, kami masih study dulu," ujarnya singkat.
Anton mengaku peminta mesin berkapasitas 1000cc di Toyota masih terbilang kecil. Hal itu berbanding terbalik dengan tipe konsumen Daihatsu.
"Kita bicara model yang ada sekarang ya, kalau di Toyota yang 1.000cc sih sedikit ya, mungkin di merek lain kayak di Daihatsu sih cukup banyak," ujarnya.
Mesin
Toyota Raize mengandalkan mesin 1KR-VET berkonfigurasi 1,0 liter turbo 3-silinder segaris. Unit pacu menenggak bensin dengan sistem penyemprotan injeksi ke ruang bakar.
Tenaga yang dihasilkan 98 PS pada 6.000 rpm. Kemudian torsi puncak 140 Nm, tersedia mulai dari 2.400 hingga 4.000 rpm. Opsi transmisinya hanya melalui D-CVT atau Dual mode Continuously Variable Transmission.
Output itu disalurkan ke roda depan (FWD) atau keempat roda (4WD). Yang pasti, konsumsi bahan bakarnya berbeda. Penggerak depan dapat mencapai 18,6 km/liter dalam siklus tes WLTC.
Sementara model penggerak empat roda mencapai 17,4 km/liter. Terbilang irit di kelasnya. Wajar, dari spesifikasi yang dimiliki, membuatnya naik daun.
Advertisement