Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan minyak raksasa dunia Saudi Aramco telah melakukan initial public offering (IPO). Tidak main-main, 2 hari setelah IPO, harga saham Saudi Aramco menyentuh level 38,7 riyal per lembar saham atau USD 10,32 per lembar saham. Jika dirupiahkan, nilai mencapai Rp 144.325 (asumsi kurs Rp 13.985).
Dengan demikian, nilai kapitalisasi pasar Saudi Aramco ditaksir mencapai USD 2 triliun.
Mengutip laman CNBC, Jumat (13/12/2019), nilai kapitalisasi tersebut ternyata lebih tinggi USD 1 triliun dibandingkan kapitalisasi perusahaan besar lainnya, seperti Microsoft.
Baca Juga
Advertisement
Padahal, Saudi Aramco hanya melepas 1,5 persen porsi kepemilikan saham kepada publik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menjadi Pemimpin di Sektor Energi
CEO Saudi Aramco, Amin Nasset menyatakan kebanggaannya terhadap perusahaan yang dipimpinnya. Dirinya percaya, Saudi Aramco bisa menjadi pemimpin di sektor energi.
"Saya sangat bangga dengan hasil hari ini. Saya harap Saudi Aramco bisa menjadi pemimpin di sektor energi," ujarnya.
IPO Saudi Aramco juga disambut baik oleh analis yang yakin ini menjadi langkah awal yang baik untuk bursa saham Arab Saudi, The Saudi Stock Exchange Tadawul.
"Ini adalah IPO yang sukses, bisa memperdalam nilai pasar lokal dan mengeksposur ke sektor vital ekonomi Arab Saudi," ujar analis dari Franklin Templeton Emerging Markets Equity, Bassel Khatoun.
Advertisement
IPO Terbesar di Dunia, Saudi Aramco Jual Saham Rp 119 Ribu per Lembar
Perusahaan minyak raksasa Saudi Aramco melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Ini adalah IPO terbesar sepanjang sejarah karena dalam penawaran ini Saudi Aramco akan meraup dana segar USD 25,6 miliar atau Rp 359,345 triliun (estimasi kurs 14.037 per dolar AS).
Mengutip CNN Business, Minggu (8/12/2019), perusahaan minyak dan gas (migas) yang dimiliki oleh pemerintah Arab Saudi ini akan menjual 3 miliar saham dengan harga 32 riyal per lembar saham atau USD 8,53 per lembar saham. Jika dirupiahkan, harga saham tersebut Rp 119.735 per lembar saham.
Dengan harga tersebut, IPO Saudi Aramco ini akan mengalahkan rekor IPO terbesar yang sebelumnya dibukukan oleh perusahaan teknologi asal China yaitu Alibaba (BABA). Perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma tersebut IPO pada 2014.
Nilai valuasi Saudi Aramco dipatok sebesar USD 1,7 triliun atau senilai Rp 2.484 triliun. Nilai tersebut menyalip valuasi Apple Inc sebagai perusahaan dengan valuasi terbesar di dunia dengan nilai valuasi USD 1,15 triliun.
Pada bulan lalu, Saudi Aramco mengatakan bahwa perusahaan akan menjual sekitar 1,5 persen dari 200 miliar saham.
Langkah melepas saham ini merupakan era baru liberalisasi ekonomi di Arab Saudi. Hal ini memberikan sinyal kepada investor bahwa Arab Saudi siap untuk masuk ke era baru yaitu terbuka untuk investor asing.
Ini juga merupakan salah satu visi yang dijalankan oleh Putra Mahkota Kerajaan Mohammed bin Salman untuk membuka bisnis ke industri lainnya di luar migas. rencana tersebut diharapkan bisa berjalan pada 2030.
Hingga kini Aramco belum menyatakan kapan tepatnya IPO dimulai. Namun sebelumnya sempat beredar kabar jika perusahaan tersebut dijadwalkan melepas saham pada 11 Desember 2019.