Kebakaran di Penjara Tahanan Politik dan Aktivis Riyadh, 3 Napi Tewas

Kebakaran terjadi pada pukul 05.00 pagi di Bangsal 7 Penjara Al-Malaz, Riyadh, Arab Saudi.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 13 Des 2019, 12:30 WIB
Ilustrasi Kebakaran (iStockphoto)​

Liputan6.com, Riyadh - Arab Saudi mengumumkan pada Kamis 12 Desember 2019 bahwa 3 tahanan meninggal dan 21 lainnya terluka, dalam kebakaran di Penjara Al-Malaz di ibu kota Saudi, Riyadh.

"Kebakaran terjadi di satu bangsal penjara pada pukul 05.00 pagi waktu setempat (02.00 GMT)," kata Direktorat Penjara Umum mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diberitakan Saudi Press Agency dan dikutip dari AP, Jumat (13/12/2019).

Media Saudi, mengutip para pejabat, melaporkan bahwa kebakaran terjadi pada pukul 05.00 pagi di Bangsal 7 Penjara Al-Malaz.

Para narapidana (napi) dievakuasi, dan kobaran api berupaya dipadamkan oleh tim pertahanan sipil sebelum mencapai bangsal dan merembet ke bangunan di dekatnya.

Mereka yang terluka kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut.


Menggelar Penyelidikan Lebih Lanjut

Ilustrasi Garis Polisi (AFP)

Setelah korban dievakuasi, pihak berwenang menyatakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Penyelidikan atas penyebab kebakaran telah diluncurkan. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan," ujar Mayor Jenderal Ayoub bin Nahit.

Penjara yang terletak di pusat Riyadh itu adalah tempat tahanan politik dan aktivis hak asasi manusia dihukum. Di dalamnya ada narapidana pria dan wanita.

The Star memberitakan bahwa menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada tahun 2011, Human Rights Watch menemukan foto menunjukkan penjara Al-Malaz dengan penghuni yang penuh sesak di dalam sel komunal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya