Liputan6.com, Jakarta - Para jomlo Hong Kong lebih terbuka untuk berkencan dengan orang asing daripada rekan mereka di tempat lain di Asia Tenggara, sebuah cerminan dari sifat internasional kota ini. Hal itu berdasarkan survei Lunch Actually, perusahaan kencan multinasional yang berbasis di Singapura.
Lunch Actually menyurvei lebih dari 2.800 responden jomlo secara online, berusia 21 hingga 51 tahun, dari lima negara di Asia, yaitu Hong Kong, Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Thailand, seperti dikutip dari South China Morning Post, Jumat (13/12/2019).
Baca Juga
Advertisement
Selama enam tahun berturut-turut, survei kencan yang luas telah menemukan proporsi yang relatif stabil dari lajang Hong Kong, sekitar 60 persen terbuka untuk berkencan dengan orang asing.
Persentase ini lebih tinggi ketimbang proporsi jomlo di Singapura dan Malaysia yang sama-sama bersedia berkencan dengan orang-orang dari negara berbeda. Sementara itu, Thailand menduduki peringkat teratas di Asia Tenggara, dengan sekitar delapan dari 10 jomlo Thailand terbuka untuk berkencan dengan orang asing.
"Hong Kong adalah kota kosmopolitan. Dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia, ada lebih banyak ekspat yang bekerja di Hong Kong," kata Violet Lam, CEO dan co-founder Lunch Actually. "Itulah sebabnya Hong Kong menawarkan lebih banyak kesempatan untuk bertemu orang asing, dan orang-orang lebih bersedia untuk terbuka kepada mereka," imbuhnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Cara Berkencan
Cara paling populer untuk berkencan paling potensial adalah melalui teman, di Hong Kong (50 persen dari 450 orang yang disurvei), Malaysia (40 persen dari 360 responden), dan Indonesia (53 persen dari 450 jomlo) .
Sebagian besar jomlo Thailand (44 persen dari 1.000 orang) mengatakan bahwa mereka percaya iman dan takdir akan membawa mereka kepada pasangannya. Sementara itu, layanan kencan komersial paling populer di Singapura (36 persen), diikuti oleh Hong Kong (31 persen) dan Malaysia (26 persen).
Selain lewat teman, cara lain untuk berkencan adalah dengan menggunakan aplikasi kencan, 51 persen dari 60 lajang Singapura mengatakan mereka lebih suka menggunakan aplikasi kencan untuk mencari pasangan. Nilai dan kepercayaan seseorang adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan dari 59 persen pria jomlo dan 47 persen wanita jomlo.
Survei juga menunjukkan bahwa wanita jomlo Hong Kong sekarang cenderung kurang memperhatikan faktor-faktor seperti pendapatan, pendidikan, usia, dan tinggi badan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Selain itu, survei menemukan bahwa Hong Kong memiliki wanita jomlo terbanyak (62 persen) yang bersedia berkencan dengan pria yang berpenghasilan lebih rendah daripada mereka, sedangkan Indonesia memiliki proporsi sekitar 40 persen wanita yang terbuka untuk berkencan dengan pria berpenghasilan lebih rendah.
Advertisement
Pria Indonesia
Di sisi lain, dibandingkan dengan enam tahun lalu, ada lebih banyak pria jomlo di Hong Kong (87 persen), Malaysia (97 persen) dan Singapura (91 persen) yang mengatakan mereka bersedia berkencan dengan wanita dengan penghasilan lebih tinggi.
Pria Malaysia dan Thailand adalah yang paling terbuka untuk berpacaran dengan wanita dengan pendidikan tinggi. Hanya satu persen pria Malaysia dan tiga persen pria Indonesia memilih untuk tidak mengencani wanita yang memiliki pendidikan yang lebih baik.
Sebagian besar pria Hong Kong (87 persen) mengatakan bahwa mereka terbuka untuk berkencan dengan wanita dengan penghasilan lebih tinggi dan 93 persen dari mereka siap berkencan dengan pasangan dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi.
Dalam hal berkencan, ada sedikit diskriminasi usia. Sebagian besar wanita Hong Kong bersedia berkencan dengan pria yang lebih muda (68 persen), dan sebagian besar pria Hong Kong mengatakan mereka terbuka untuk berkencan dengan wanita yang lebih tua (59 persen).
Sebagai perbandingan, hampir semua wanita jomlo di Thailand (99 persen) bersedia berkencan dengan pria yang lebih muda. Dibandingkan dengan enam tahun lalu, ada tren peningkatan wanita jomlo yang berkencan dengan pria muda di Singapura dan Malaysia, serta di Hong Kong. Pria jomlo di ketiga negara itu juga kian bersedia berkencan dengan wanita yang lebih tua.