Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, tantangan yang akan dihadapi generasi muda ke depan begitu kompleksitas, sehingga membutuhkan segudang kompetensi.
Nadiem menyebut diantaranya kreativitas, kolaborasi, kemampuan bekerja sama, kemampuan memproses informasi secara kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan berempati.
Advertisement
"Ini adalah kompetensi-kompetensi yang sangat dibutuhkan di masa depan kita. Tidak ada kompetensi menghafal. Tidak ada kompetensi untuk bisa memadatkan semua informasi di dalam otak dan memori yang paling hebat,” ucap dia saat memberikan sambutan di Hotel Century, Jakarta pada Jumat (13/12/2019).
Nadiem menggalakan konsep merdeka belajar untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Karena itu, dia bakal melibatkan Badan Standar Nasional Pendidikan untuk membantu mengembangkan standar nasional pendidikan.
"Kalau memang konsepnya merdeka belajar dan itu arah kita. Kita harus tahu, kita mau ciptakan manusia seperti apa. Pertama itu dulu, kita mau ciptakan manusia seperti apa yang punya kapabilitas apa di masa depan,” terang dia.
Nadiem meminta BNSP merumuskan kompetensi dasar standar nasional baik itu standar kurikulum, standar isi, standar proses, standar prasarana. Semua standar itu harus disaring dengan satu pertanyaan.
"Ini apa gunanya bagi murid di masa depan. Itu dulu filter pertama. Ini apa gunanya, apa dampak positifnya bagi murid kita di masa depan. Nah kalau ternyata jawabannya tidak ada, harus dibuang,” ucap dia.
"Kalau jawabannya sangat penting dan berdampak positif harus dikembangkan malah ditambah,” dia menandaskan.