Selain Pencak Silat RI, Pijat Tradisional Thailand Pun Jadi Warisan Dunia UNESCO

Dalam daftar warisan dunia UNESCO, pijat tradisional ala Thailand telah masuk daftar bersamaan dengan pencak silat asal Indonesia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Des 2019, 12:31 WIB
Ilustrasi Pemijat untuk Laki laki (iStockphoto)

Liputan6.com, Bangkok - Pijat tradisional Thailand juga masuk dalam daftar warisan UNESCO nan bergengsi. Seperti pengakuan yang diterima untuk Pencak Silat dari Indonesia.

Nuad Thai sekarang telah jadi bagian dari Warisan Budaya Tak Benda, yang menampilkan tradisi dan praktik yang diturunkan dari generasi ke generasi. Demikian dikutip dari BBC, Sabtu (14/12/2019).

Dengan menjadi bagian dari daftar, pijatan Thailand telah diakui sebagai sesuatu yang harus dilestarikan untuk generasi mendatang.

UNESCO adalah badan PBB untuk pendidikan, budaya, dan ilmu pengetahuan. Daftar warisan budaya tak benda terpisah dari daftar warisan dunia, yang mengakui bangunan dan situs yang menonjol.

Ada 550 item dalam daftar warisan budaya - dibagi menjadi tiga kategori - dari 127 negara.

Item tersebut biasanya akan ditambahkan setiap tahun, dengan pertemuan komite tahun ini di Bogota, Kolombia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Nuad Thai, Jenis Pijatan Tradisional yang Berbeda

Ilustrasi Pijat Wajah. (iStockphoto)

Tidak seperti pijatan konvensional, pijatan Thailand melibatkan banyak gerakan dan biasanya orang akan melihat serangkaian posisi yang berbeda.

Terapis tidak hanya menggunakan tangan mereka tetapi kadang-kadang lengan dan lutut mereka untuk memberikan tekanan. Dalam pijatan Nuad Thai, para pemijat juga tidak menggunakan minyak seperti kebanyakan pijat lainnya. 

Menurut UNESCO, praktik ini memiliki "akar dalam perawatan diri di masyarakat petani Thailand di masa lalu, (di mana) setiap desa memiliki penyembuh pijat yang akan dituju oleh penduduk desa ketika mereka mengalami sakit otot akibat bekerja di ladang".

Menurut UNESCO, daftar warisan budaya takbenda berusaha mengenali hal-hal yang "penting untuk dilestarikan bagi generasi mendatang ... (seperti) lagu-lagu yang dinyanyikan dan kisah yang diceritakan".

Ia menambahkan bahwa hal-hal ini membentuk bagian dari warisan dan juga membutuhkan upaya aktif untuk melindunginya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya